
Mendengkur adalah masalah yang sering dianggap sepele, tetapi sebenarnya dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Suara mendengkur terjadi ketika aliran udara saat bernapas membuat jaringan di bagian belakang tenggorokan bergetar. Suara ini paling sering muncul saat menarik napas dan dapat keluar melalui hidung, mulut, atau kombinasi keduanya. Mendengkur dapat terjadi pada semua tahap tidur, dan banyak orang tidak menyadari bahwa mereka melakukannya.
Mendengkur lebih umum terjadi pada pria, meskipun wanita juga dapat mengalami kondisi ini. Sekitar 40% pria dewasa dan 24% wanita dewasa memiliki kebiasaan mendengkur. Selain faktor gender, mendengkur juga tampaknya memiliki komponen genetik dan menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia. Penting untuk tidak menganggap remeh suara dengkuran ini. Di balik suara yang mengganggu tersebut, bisa saja terdapat masalah kesehatan yang berisiko. Salah satu kondisi yang sering terkait dengan mendengkur adalah obstructive sleep apnea (OSA), di mana pernapasan terhenti sementara saat tidur.
Untuk mendiagnosis masalah ini, dilakukan pemeriksaan yang dikenal sebagai polisomnografi. Polisomnografi adalah tes tidur yang canggih dan umum dilakukan. Pada tahun 2014, orang-orang yang terdaftar di Medicare melakukan lebih dari 800.000 tes tidur. Itu belum termasuk studi untuk orang-orang yang tidak terdaftar di Medicare. Untuk mengetahui lebih dalam perihal pemeriksaan polisomnografi dan teknisnya, simak artikel ini sampai selesai ya!!

Apa itu Pemeriksaan Polisomnografi?
sleep study, yang secara formal dikenal sebagai pemeriksaan polisomnografi, adalah tes tidur yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan tidur. Tes ini merekam dan melacak berbagai aktivitas tubuh saat tidur seperti gelombang otak (EEG), pola pernapasan, kadar oksigen dalam darah, serta detak jantung dan pernapasan Anda saat tidur. Tes ini juga mengukur gerakan mata dan kaki, sehingga penyedia layanan kesehatan memperoleh gambaran menyeluruh tentang kualitas tidur pasien.
Tes tidur dapat dilakukan di ruang lab tidur di rumah sakit atau dapat dilakukan di rumah. Tes ini biasanya dilakukan pada malam hari. Namun, tes ini dapat dilakukan pada siang hari bagi pekerja shift yang biasanya tidur di siang hari.
Siapa yang Perlu Melakukan Polisomnografi?
Penyedia layanan kesehatan biasanya merekomendasikan tes ini saat Anda memiliki gejala kondisi yang memengaruhi tidur, untuk menentukan cara mengobati kondisi tersebut atau untuk melihat apakah pengobatan yang telah dilakukan berhasil. Ini umumnya adalah kondisi yang memengaruhi atau mengganggu fungsi otak, sistem saraf, pernapasan, dan jantung Anda.
Kondisi yang dapat di diagnosis melalui tes tidur meliputi:
- Apnea tidur (obstruktif dan sentral)
- Narkolepsi
- Gangguan gerakan anggota tubuh periodik (termasuk sindrom kaki gelisah)
- Sulit tidur
- Jenis kejang dan epilepsi tertentu
- Teror malam (juga dikenal sebagai teror tidur)
- Serangan panik di malam hari
- Gangguan tidur sambil berjalan atau gangguan terkait perilaku tidur lainnya
- Kelumpuhan saat tidur
- Jenis parasomnia dan gangguan tidur mengganggu lainnya

Bagaimana Polisomnografi Dilakukan?
Untuk mengetahui bagaimana tes tidur ada beberapa jenis tidur yang harus diketahui sebelum memulai tes. Jenis tidur terdiri dari dua jenis :
- Tidur dengan gerakan mata cepat (REM).
Sebagian besar mimpi terjadi selama tidur REM. Dalam keadaan normal, otot-otot Anda, kecuali otot mata dan otot pernapasan, tidak bergerak selama tahap tidur ini. - Tidur dengan gerakan mata tidak cepat (NREM).
Tidur NREM terbagi menjadi tiga tahap yang dapat dideteksi melalui pola gelombang otak (EEG) yang spesifik.
Lokasi Pemeriksaan Polisomnografi
1. Di Ruang Lab Tidur
Studi tidur paling sering dilakukan di pusat kesehatan seperti di rumah sakit khususnya dengan fasilitas menyerupai kamar hotel. Prosedurnya antara lain:
- Pasien datang sekitar 2 jam sebelum waktu tidur.
- Teknisi memasang elektroda di kepala, dagu, dan sekitar mata.
- Sensor juga ditempel di dada untuk memantau detak jantung dan pernapasan.
- Elektroda merekam sinyal saat Anda terjaga (dengan mata tertutup) dan saat tidur. Tes ini mengukur lamanya waktu yang Anda perlukan untuk tertidur dan berapa lama waktu yang Anda perlukan untuk memasuki tidur REM.
- Pasien tidur seperti biasa, sementara teknisi mengamati dan merekam data perubahan pada pernapasan dan detak jantung sepanjang malam.
Berikut yang akan dipantau dari aktivitas tubuh pasien saat tidur:
- Gelombang otak (EEG).
- Gerakan mata.
- Denyut jantung.
- Pola pernapasan.
- Tingkat oksigen darah.
- Posisi tubuh.
- Gerakan dada dan perut.
- Gerakan anggota tubuh.
- Mendengkur dan suara-suara lainnya.
Terdapat monitor untuk merekam gerakan saat tidur. Seperti kamera video.

2. Di Rumah
Beberapa studi tidur juga bisa dilakukan di rumah. Dengan cara mengambil alat tersebut di pusat pelayanan tidur atau terapis terlatih akan datang ke rumah untuk memasangnya. Pengujian di rumah dapat digunakan ketika:
- Anda berada di bawah perawatan spesialis tidur.
- Spesialis tidur Anda menduga Anda menderita apnea tidur obstruktif.
- Anda tidak memiliki gangguan tidur lainnya.
- Anda tidak memiliki masalah kesehatan serius lainnya, seperti penyakit jantung atau penyakit paru-paru.
Jika Anda telah menjalani tes apnea tidur di rumah, terkadang hasilnya tidak memberikan informasi yang cukup. Jika ini terjadi, dokter Anda mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan tidur di pusat layanan tidur.
Selama penelitian atau pemeriksaan tidur, teknolog mungkin akan meminta Anda mencoba alat tekanan saluran napas positif (PAP) untuk membantu mengatasi masalah sleep apnea. Alat ini dirancang untuk menjaga saluran napas Anda tetap terbuka agar Anda dapat bernapas dengan lancar saat tidur.
Continuous positive airway pressure (CPAP) adalah salah satu jenis mesin PAP. Perangkat CPAP mengalirkan aliran udara konstan yang menjaga saluran napas tetap terbuka saat Anda tidur. Bagi sebagian orang, alat tekanan saluran napas positif (BPAP) dua tingkat mungkin merupakan pilihan yang lebih nyaman. Alat ini memberikan tekanan lebih besar saat Anda menarik napas, dan tekanan lebih rendah saat Anda mengembuskan napas.
Apakah Polisomnografi Memiliki Efek Samping?
Efek samping atau komplikasi yang terjadi akan sangat sedikit. Karena polisomnografi hanya tes diagnostik umum. Efek yang kemungkinan terjadi hanya berupa iritasi akibat reaksi pita perekat yang digunakan untuk menempelkan sensor. Efek lainnya hanya tidak dapat tidur dengan nyenyak selama melakukan tes tidur karena berada di tempat yang asing.
Apa Hasil dan Solusinya?
Dokter biasanya menghitung AHI selama polisomnogram, yang memantau gelombang otak, kadar oksigen dalam darah, detak jantung, dan pernapasan saat Anda tidur. Apnea-hypopnea index (AHI) menunjukkan jumlah rata-rata apnea dan hipopnea yang Anda alami setiap jam selama tidur.
Untuk mengukurnya, dokter membagi jumlah total kejadian apnea dan hipopnea berdasarkan jumlah jam total Anda tertidur. Agar tercatat sebagai suatu kejadian, apnea atau hipopnea harus berlangsung sedikitnya 10 detik atau lebih. AHI diukur pada skala numerik.
Berikut bagan AHI Apnea Tidur
Tingkat Keparahan OSA | AHI Dewasa (kejadian/jam) | AHI Pediatrik (kejadian/jam) |
---|---|---|
Ringan | ≥ 5 hingga < 15 kejadian per jam | ≥ 1 hingga ≤ 5 kejadian per jam |
Sedang | ≥ 15 hingga < 30 kejadian per jam | > 5 hingga ≤ 10 kejadian per jam |
Parah | ≥ 30 kejadian per jam | > 10 kejadian per jam |
Jika anda terdiagnosis obstructive sleep apnea (OSA). Dokter biasanya merekomendasikan terapi Positive Airway Pressure (PAP). Terdapat beberapa jenis terapi PAP. Salah satunya adalah CPAP, Penelitian telah menemukan bahwa tidur dengan alat CPAP dapat menurunkan AHI hingga 73%.

Apa Itu CPAP dan BiPAP?
Seperti yang disinggung sebelumnya CPAP dan BiPAP merupakan alat terapi yang digunakan untuk mengatasi gangguang pernapasan terkait tidur. CPAP dan BiPAP merupakan bagian dari jenis alat terapi Positive Airway Pressure (PAP). Alat ini dirancang untuk menjaga saluran napas Anda tetap terbuka agar Anda dapat bernapas dengan lancar saat tidur, berikut perbedannya secara singkat :
CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)
memberikan tekanan udara terus-menerus dan konstan melalui hidung dan mulut untuk menjaga saluran napas tetap terbuka selama tidur. Dan membantu menjaga jalan napas tetap terbuka. Ini adalah terapi lini pertama untuk OSA.
BiPAP (Bilevel Positive Airway Pressure)
BiPAP merupakan jenis sistem tekanan saluran napas yang menawarakan dua tingkat tekanan. Alat ini memberikan tekanan yang berbeda saat menarik napas dan mengembuskan napas, cocok untuk pasien yang tidak nyaman dengan tekanan konstan atau memiliki gangguan napas kompleks.
Alat terapi pernapasan tersebut sudah mudah ditemukan di toko alat alat kesehatan di Indonesia salah satu toko alat kesehatan terpercaya yang menjual alat terapi pernapasan tersebut adalah Galeri Medika.
Alat terapi pernapasan seperti CPAP dan BiPAP dapat dibeli secara langsung maupun online di Toko Galeri Medika. Selain alat CPAP dan BiPAP, Galeri Medika juga menyediakan berbagai alat kesehatan yang dijamin 100% original dan dapat dikirim ke seluruh Nusantara menggunakan jasa ekspedisi terpercaya.
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/polysomnography/about/pac-20394877
https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/12131-sleep-study-polysomnography
https://medlineplus.gov/ency/article/003932.htm
https://sleepeducation.org/sleep-disorders/snoring/
https://www.sleepfoundation.org/sleep-apnea/ahi\
https://www.resmed.co.in/blogs/cpap-vs-bipap-what-are-the-difference-how-they-work