Bulan ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Berpuasa selama sebulan penuh pada bulan suci ramadhan merupakan kewajiban bagi seluruh umat islam mampu dan sehat. Tak terkecuali dengan seseorang penyandang diabetes, kegiatan puasa ramadhan ini menjadi tantangan tersendiri yang harus diperhatikan agar tidak menimbulkan resiko yang berbahaya bagi kesehatan.

Perubahan pola makan, aktivitas fisik, dan rutinitas harian selama ramadhan dapat berdampak yang signifikan terhadap perubahan kadar gula darah. Bagi penderita diabetes, kegiatan berpuasa dalam jangka waktu yang cukup lama dapat menimbulkan hipoglikemia atau hiperglikemia. Penderita diabetes boleh menjalankan ibadah puasa ramadhan jika gula darahnya terkontrol dengan baik dan tidak memiliki riwayat penyakit yang serius.

Kapan Waktu Yang Tepat Cek Gula Darah Saat Puasa?

Resiko yang sering terjadi pada seseorang penyandang diabetes ketika berpuasa adalah glukosa turun secara tiba-tiba, ketika hal tersebut terjadi biasanya tubuh akan merasa gelisah, berkeringat, gemetar, berdebar-debar, kesemutan pada lidah dan bibir, bingung, bahkan hilang kesadaran. Selain glukosa turun, penderita diabetes juga dapat mengalami kenaikan glukosa secara tiba-tiba. Oleh karena itu, Sebelum melakukan puasa di bulan ramadhan, penderita diabetes harus melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu, biasanya dokter akan memberikan dosis dan jadwal pemberian obat ataupun insulin.

Tips bagi Penyandang Diabetes Saat Puasa

Puasa ramadhan selama 12 jam tidak mengganggu kesehatan bagi seseorang penderita diabetes dengan kadar gula darah yang terkontrol. Berikut merupakan beberapa tips yang dapat dilakukan oleh penyandang Diabetes saat puasa:

1. Pastikan Tetap Sahur

Sebelum menjalani puasa, sangat penting bagi penderita diabetes untuk tidak melewatkan sahur agar kebutuhan energi tubuh tetap terpenuhi dan tercukupi dengan baik. Sahurlah dengan menu yang sehat dan gizi yang seimbang. Makanan seimbang terdiri dari 40-50% karbohidrat, 20-30% protein, dan < 35% lemak.

2. Menjaga pola makan

Jumlah kalori yang dibutuhkan saat puasa dan kalori sehari-hari dapat diperkirakan sama. Namun, perlu diperhatikan bagi penyandang diabetes untuk mengatur pembagian porsi makan yaitu, 40% makanan dikonsumsi saat waktu sahur, 50% makanan dikonsumsi saat berbuka puasa, dan 10% makanan sebelum tidur.

Kapan Waktu Yang Tepat Cek Gula Darah Saat Puasa?

3. Melakukan Aktivitas Fisik

Meskipun sedang berpuasa, tetapi melakukan aktivitas fisik atau olahraga merupakan hal yang dianjurkan terutama bagi penderita diabetes, namun tidak berlebihan. Waktu terbaik untuk melakukan aktivitas fisik adalah 10-20 menit sebelum dan sesudah berbuka puasa.

4. Cukupi Asupan Cairan Tubuh

Salah satu tips penderita diabetes saat berpuasa adalah mencukupi asupan cairan tubuh. Selama puasa kebutuhan cairan harus seperti biasanya yaitu 8 gelas sehari. Agar asupan cairan terpenuhi dapat menggunakan pola minum 2-4-2 atau 2 gelas saat sahur, 4 gelas di malam hari setelah berbuka dan sebelum sahur, serta 2 gelas saat berbuka puasa. Bagi penderita diabetes disarankan untuk menghindari minuman yang memiliki kandungan pemanis, jus yang bergula, dan minuman mengandung kafein.

5. Hindari Makanan Terlalu Manis

Ketika lapar, tubuh akan cenderung ingin mengonsumsi makanan manis yang memiliki kandungan gula tinggi untuk mengembalikan energi yang hilang. Namun, hal tersebut harus dihindari bagi penderita diabetes karena dapat menaikan kadar gula darah hingga melonjak sangat drastis. Sebagai penggantinya, maka dapat mengonsumsi buah segar untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Kapan Waktu Yang Tepat Cek Gula Darah Saat Puasa?

6. Konsumsi Makanan Tinggi Serat

Tips selanjutnya adalah mengonsumsi makanan tinggi serat. Makanan tinggi serat ini sulit dicerna atau dicerna secara perlahan sehingga tubuh akan merasa kenyang lebih lama selama berpuasa.

7. Periksa Gula Darah Secara Teratur

Memeriksa kadar gula darah secara rutin adalah hal yang paling penting untuk dilakukan. Mengetahui kadar gula darah saat puasa dapat dapat mencegah komplikasi dan menghindari kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) ataupun kadar gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemia). Apabila kadar gula dibawah 60 mg/dl atau lebih dari 300 mg/dl maka sebaiknya membatalkan puasa.

Baca artikel lainnya di Galeri Medika

Komplikasi Bagi Penyandang Diabetes

Ketika puasa ramadhan, menjaga kadar gula darah agar tetap normal merupakan hal yang harus diperhatikan bagi seorang penyandang Diabetes. Jika tidak diperhatikan, maka dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan. Komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita diabetes adalah hipoglikemia, hiperglikemia, pingsan, bahkan koma. Hal lainnya yang dapat terjadi pada penderita diabetes adalah dehidrasi dan meningkatkan kekentalan darah yang dapat berakibat meningkatnya resiko stroke serta serangan jantung.

Gejala hipoglikemia antara lain adalah lemas, berkeringat, gelisah, sakit kepala, bingung, pusing, mengantuk, mudah lapar, mudah marah, serta detak jantung yang sangat cepat. Sedangkan, untuk gejala pada hiperglikemia adalah lemas, mudah haus, hilang konsentrasi, sering buang air kecil, dan sakit kepala. Apabila gejala tersebut terasa, maka segera cek kadar gula darah Kamu, jika ternyata lebih rendah dari 70 mg/dl atau lebih tinggi dari 300 mg/dl maka disarankan untuk berbuka puasa. Efek jangka panjang dari hipoglikemia adalah hilangnya kesadaran atau kejang-kejang yang memerlukan penanganan darurat.

Kapan Waktu Yang Tepat Cek Gula Darah Saat Puasa?

Menjaga kadar gula darah saat puasa agar selalu normal merupakan hal yang paling penting untuk diperhatikan terutama bagi penderita diabetes. Gula darah yang buruk dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya. Oleh karena itu, wajib untuk rutin cek kadar gula darah selama puasa. Cek kadar gula darah dapat dilakukan secara mandiri dirumah dengan menggunakan alat bernama Glukometer. Glukometer ini dapat dibeli secara online maupun langsung di toko Galer! Med1ka. Waktu yang tepat untuk mengukur kadar gula darah yaitu:

Waktu yang Tepat Cek Kadar Gula Darah

  • Saat Sahur
  • Pagi Hari
  • Jam 12 (Tengah hari)
  • Siang menjelang sore
  • Saat berbuka puasa
  • 2 Jam setelah buka puasa
  • Kapan saja saat gejala hipoglikemia atau hiperglikemia mulai terasa

Meskipun begitu, penyandang diabetes harus konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memulai memutuskan untuk berpuasa. Dokter akan memberikan dosis dan jadwal pemberian obat atau insulin yang sesuai. Bukan hanya awal puasa, konsultasi dengan dokter juga harus selalu dilakukan selama menjalankan ibadah puasa. Lakukan pemeriksaan kadar gula darah di rumah secara mandiri menggunakan Glukometer. Glukometer ini dapat dibeli di toko Galeri Medika. Selain glukometer, Galeri Medika juga menyediakan berbagai alat kesehatan yang dapat dikirim ke seluruh Nusantara menggunakan jasa ekspedisi terpercaya.

Klik Untuk Lihat Sumber>

https://mayapadahospital.com/news/saat-berpuasa-ini-waktu-yang-tepat-pasien-diabetes-cek-gula-darah
https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/bagaimana-penyandang-dm-pada-waktu-puasa
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1024/strategi-berpuasa-pada-bulan-ramadhan-bagi-penyandang-diabetes
https://www.alodokter.com/panduan-berpuasa-bagi-penderita-diabetes