
Tinggi badan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai status gizi dan pertumbuhan anak. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa stunting kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis terjadi ketika tinggi badan anak berada lebih dari dua standar deviasi di bawah rata-rata berdasarkan usia. Stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak, prestasi belajar, bahkan potensi ekonomi seseorang di masa depan.
Di Indonesia, prevalensi stunting masih menjadi perhatian besar. Menurut Kementerian Kesehatan RI, angka stunting turun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% pada 2022, namun masih di atas ambang batas WHO yang menetapkan angka ideal di bawah 20%. Untuk mencapai target nasional sebesar 14% pada 2024, pemantauan pertumbuhan anak termasuk pengukuran tinggi badan yang akurat dan konsisten menjadi langkah krusial.
Dalam konteks ini, alat ukur tinggi badan seperti stature meter dan stadiometer memegang peranan penting. Meskipun keduanya bertujuan sama, yakni mengukur tinggi badan, perbedaan desain dan presisi masing-masing alat dapat memengaruhi akurasi data yang diperoleh. Mungkin terdengar sepele, tapi perbedaan kecil dalam hasil pengukuran bisa berdampak besar. Data tinggi badan yang tidak akurat bisa menyebabkan kesalahan dalam menilai status gizi anak. Akibatnya, intervensi atau tindakan yang diambil bisa jadi tidak tepat sasaran. Karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara alat-alat ini agar bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Apa itu Stature Meter?
Stature meter merupakan salah satu alat pengukur tinggi badan manual pengukuran tingginya biasanya berkisar 0-200 cm. Stature meter memiliki ciri ciri fisik yaitu terdiri dari pita pengukur yang tergulung, menggunakan bahan plastik, bagian layar kaca yang nantinya sebagai tempat untuk memperlihatkan hasil dan bentuknya yang segitiga menjadi ciri khas utama.
Cara melakukan pengukurannya juga lumayan mudah namun kamu perlu memasang atau menempelkan stature meter di dinding. Cara memasangnya mulailah dengan menempatkan stature meter di lantai, lalu tarik pita pengukur ke atas hingga angka nol berada sejajar dengan garis merah pada alat. Posisi ini menjadi acuan awal pengukuran tinggi badan.
Setelah itu, bagian atas alat perlu ditempelkan ke dinding dan dipasang dengan kuat menggunakan sekrup yang biasanya sudah disediakan dalam paket. Setelah terpasang dengan benar, stature meter siap digunakan. Tarik pita pengukur ke bawah hingga menyentuh bagian atas kepala orang yang diukur. Pastikan orang tersebut berdiri tegak dengan pandangan lurus ke depan. Angka yang terlihat pada pita menunjukkan tinggi badan.
Apa itu Stadiometer?
Stadiometer juga merupakan alat yang biasanya digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang. Alat ini dilengkapi dengan tampilan skala berupa angka dengan satuan meter atau sentimeter untuk mengetahui tinggi badan seseorang saat melakukan pengukuran. Biasanya alat ini dilengkapi dengan alas dan juga tiang sehingga dapat disandarkan di tembok atau berdiri sendiri dengan tampilan skala di sisi tiang/penggaris.
Orang yang akan diukur tinggi badannya harus berdiri tegak di sisi tiang dan tinggi badannya dapat terbaca pada tampilan skala. Biasanya stadiometer juga memiliki tinggi minimal sehingga tinggi badan dibawah tinggi minimal tidak dapat diukur menggunakan beberapa stadiometer. Fungsi utama stadiometer yaitu untuk mengukur tinggi badan, dapat juga memantau pertumbuhan juga beberapa fungsi lain yaitu untuk penelitian medis atau bahkan untuk mendesain interior.
Cara penggunaanya pun mudah pengguna hanya berdiri tegak dengan kedua kaki rata dan tidak bersandar lalu letakan stadiometer diatas kepala, pastikan stadiometer berada pada posisi vertikal. Lalu geser slider yang terpasang pada penggaris dan baca skala yang terlihat pada stadiometer dan catat tinggi badan.

Perbandingan Stature Meter vs Stadiometer
Aspek | Stature Meter | Stadiometer |
---|---|---|
Cara pemasangan | Perlu ditempel di dinding | Bisa berdiri sendiri (freestanding) atau ditempelkan, tergantung jenis |
Mobilitas | Tidak praktis dipindah, harus dilepas dan dipasang ulang | Lebih mudah dipindahkan, tak perlu pasang ulang, namun biasanya lebih berat |
Desain Fisik | Bentuk segitiga, pita pengukur, layar kaca kecil | Tiang vertikal dengan skala ukuran, alas kaki, dan slider pengukur yang bisa digerakan |
Rentang Ukur | Umumnya 0–200 cm | Bervariasi, tapi beberapa memiliki batas tinggi minimal |
Akurasi Titik Nol | Harus disesuaikan manual, rawan kesalahan | Titik nol sudah tetap pada desain alat, lebih akurat |
Daya Tahan | Umumnya terbuat dari plastik ringan, kurang awet | Umumnya lebih kokoh dan tahan lama, terbuat dari bahan lebih kuat (logam/kombinasi keras) |
Kemudahan Penggunaan | Perlu pemasangan awal yang presisi, Tarik pita dari atas ke bawah menyentuh kepala | Lebih praktis, cukup berdiri dan geser slider pengukur |
Kesesuaian untuk Lapangan | Kurang cocok karena sulit dipindah | Cocok untuk kebutuhan lapangan dan klinis karena portabel |
Kelebihan | Ringan dan hemat tempat | Lebih presisi, mudah digunakan dan tak perlu pasang ulang jika dipindahkan, material bahannya juga lebih kokoh |
Kekurangan | Perlu pemasangan awal yang presisi, bisa melengkung ketika digunakan | Biasanya dimensi lebih besar dan kurang praktis dibawa kemana mana |
Harga | Lebih murah | Umumnya lebih mahal, terutama yang digital |
Mana yang Lebih Akurat?
Jika dilihat berdasarkan tabel perbedaan yang ada, perihal akurasi atau keakuratan dalam pengukuran tinggi badan antara stature meter dengan stadiometer sendiri memiliki sedikit perbedaan. Meskipun keduanya sama sama digunakan untuk mengukur tinggi badan secara manual dari segi desain dan cara kerja stadiometer bisa dikatakan lebih unggul jika dibanding stature meter karena dinilai dapat memberikan hasil yang akurat dan kosisten.
Karena pada stature meter meskipun mudah dibawa kemana mana dan ringan karena material bahannya dominan plastik, memerlukan penyesuaian manual pada titik nol saat dipasang. Jika pemasangan tidak tepat atau angka nol tidak sejajar dengan garis merah maka hasil pengukuran bisa meleset beberapa sentimeter. Selain itu, karena menggunakan pita yang bisa melengkung, hasil pengukuran juga bisa terpengaruh oleh ketegangan atau posisi pita saat ditarik.
Sementara itu, stadiometer memiliki desain tiang vertikal yang kaku dan tegak. Sehingga titik nol sudah otomatis disesuaikan dan tidak bisa bergeser. Ini menjadikan lebih stabil dan minim risiko kesalahan dalam pengukuran. Dengan fitur slider pengukur yang langsung menunjukkan angka tinggi badan saat menyentuh bagian atas kepala. Jadi jika membahas akurasi pengukuran stadiometer lebih unggul dan bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun tentu saja pemilihan alat harus disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk penggunaan rumahan atau sementara, stature meter bisa menjadi pilihan. Tapi untuk hasil yang lebih akurat dan profesional, stadiometer menjadi pilihan terbaik.
Tips Memilih Alat Ukur Tinggi Badan yang Tepat
- Tentukan Kebutuhan Penggunaan
Faktor paling utama dalam memilih alat ukur tinggi badan yaitu kebutuhan penggunaannya. Pertimbangkan alat penbgukur tinggi badan ini digunakan untuk pemakaian pribadi atau untuk fasilitas umum, lalu pertimbangkan juga rentang ukur dan tinggi minimal. untuk pemakaian pribadi, stature meter mungkin sudah cukup. Namun untuk penggunaan fasilitas umum seperti sekolah, posyandu atau faskes terutama, stadiometer lebih cocok dengan segala pertimbangan beberapa aspek yang ada. - Akurasi Pengukuran
Selain menyesuaikan dengan kebutuhan, faktor akurasi atau ketepatan merupakan bagian yang tak kalah penting, karena kesalahan pengukuran dapat berdampak pada kesalahan keputusan kesehatan. alat ukur tinggi badan yang memiliki skala tetap dinilai yang paling unggul. - Kualitas Material
Pilihlah alat ukur yang memiliki material bahan kokoh dan kuat, sebab bahan tersebut pastinya akan lebih awet dan tahan lama sehingga umur ekonomisnya lebih panjang. Selain itu alat yang memiiki ketahanan lebih lama pasti akan memberikan hasil pengukuran yang lebih stabil. - Kemudahan Penggunaan
Pilih alat ukur tinggi badan yang mudah digunakan, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Fitur-fitur seperti skala digital, indikator garis yang jelas, dan mekanisme pengaturan yang mudah akan memudahkan proses pengukuran. Alat yang user-friendly akan mengurangi kemungkinan kesalahan dan membuat pengukuran menjadi lebih efisien. - Desain dan Portabilitas
Pertimbangkan desain alat ukur yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Apakah Anda memerlukan alat yang mudah dibawa ke mana-mana, atau justru lebih cocok dengan alat yang dipasang secara tetap di dinding? Alat dengan desain ringkas dan portabel cocok untuk penggunaan di berbagai tempat, sementara alat yang dipasang permanen cenderung lebih stabil dan kokoh saat digunakan. - Harga
Sesuaikan pemilihan alat ukur tinggi badan sesuai dengan budget yang tersedia. Biasanya harga stature meter lebih terjangkau dibanding stadiometer. kamu juga bisa pertimbangkan garansi yang ada, garansi dapat memberikan perlindungan tambahan jika mengalami kerusakan.
Memilih alata ukur tinggi badan yang tepat sangat penting untuk memastikan data tinggi badan akurat. Terutama dalam pemantauan pertumbuhan dan penilaian status gizi. Baik stature meter maupun stadiometer memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing sehingga pemilihan harus disesuaikan dengan kebutuhan juga beberapa aspek lainnya. Dengan alat yang tepat proses pengukuran menjadi lebih mudah dan intervensi kesehatan dapat dilakukan tepat sasaran.
Baik stadiometer maupun stature meter dapat dibeli ditoko alat kesehatan terpercaya. Salah satu toko yang menjual alat tersebut adalah Galeri Medika. Disana terdapat stadiometer dan juga stature meter berbagai brand yang pastinya original 100% dan bisa dikirim ke seluruh indonesia menggunakan berbagai ekspedisi terpercaya.
https://soloabadi.com/berbagai-keunggulan-metrisis-stadiometer-sebagai-alat-ukur-tinggi-badan-daripada-stature-meter/
https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell
https://kemkes.go.id/id/%20cegah-stunting-pada-anak-dengan-protein-hewani?utm
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/
https://syaf.co.id/stadiometer-kegunaan-dan-jenisnya/
https://solusiklik.co.id/tips-memilih-alat-ukur-tinggi-badan-yang-tepat/