Cedera merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada banyak orang. Cedera ini dapat disebabkan karena aktivitas sehari-hari ataupun saat olahraga. Diantaranya, jenis cedera yang cukup banyak terjadi yaitu sprain dan strain. Meskipun terdengar sama, namun banyak orang yang bingung membedakan antara sprain dan strain. Sprain dan Strain adalah jenis cedera yang terjadi pada jaringan lunak, otot, dan ligamen. Kedua cedera tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dan tentunya memiliki perbedaan dalam pengobatannya.

Sprain atau keseleo merupakan cedera pada ligamen, ligamen merupakan jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang. Cedera tersebut terjadi ketika ligamen meregang atau robek akibat tekanan dan gerakan yang berlebihan. Sprain ini merupakan cedera yang terjadi secara tiba-tiba disebabkan oleh benturan yang membuat sendi bergeser dari posisi seharusnya.

Sprain dan Strain: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Strain atau salah urat merupakan cedera pada otot atau tendon, tendon adalah jaringan tebal yang menghubungkan antara otot dengan tulang. Cedera ini terjadi ketika otot mengalami robekan, putaran, atau tarikan yang tiba-tiba. Sama seperti sprain, strain juga merupakan jenis cedera yang terjadi secara tiba-tiba akibat peregangan berlebihan.

Gejala Sprain dan Strain

Sprain dan Strain adalah dua cedera yang berbeda, tapi terdapat beberapa kesamaan pada kedua cedera tersebut. Gejala yang sama antara Sprain dan Strain adalah sebagai berikut:

  • Nyeri atau Ngilu
  • Pembengkakan dan peradangan
  • Kesulitan menggerakan bagian yang cedera
  • Keterbatasan dalam bergerak

Gejala yang dirasakan akan bervariasi tergantung dari keparahan cedera. Selain gejala tersebut, pada strain atau keseleo umumnya menyebabkan memar. Sedangkan pada strain atau salah urat biasanya akan mengalami ketegangan otot, kelemahan otot, dan kram. Beberapa ligamen yang paling sering cedera adalah bagian pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan tangan. Sedangkan, bagian salah urat atau otot yang sering cedera yaitu pada leher, bahu, punggung bawah, paha belakang, dan hamstring.

Sprain dan Strain: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Tingkat Keparahan Sprain dan Strain

Terdapat beberapa tingkat keparahan dari keseleo dan salah urat. Berikut merupakan tingkat keparahan dari Sprain dan Strain:

Tingkat I
Sprain: Ligamen terlalu meregang
Strain: Jaringan otot mengalami peregangan yang berlebihan

Tingkat II
Sprain: Ligamen robek sebagian
Strain: Jaringan otot robek sebagian

Tingkat III
Sprain: Ligamen robek seluruhnya
Strain: Robekan penuh pada jaringan otot

Sprain dan Strain merupakan cedera yang bisa ditangani sendiri dengan langkah-langkah yang sederhana. Namun, alangkah baiknya diperiksakan ke ahli kesehatan atau dokter agar tidak menimbulkan masalah yang lebih serius.

Penyebab Sprain dan Strain

Cedera Sprain dan Strain paling sering terjadi disebabkan oleh cedera saat olahraga, seperti sepak bola, basket, gym, voli. Sedangkan, penyebab Sprain dan Strain saat sehari-hari yaitu disebabkan oleh tergelincir, jatuh tapi ditumpu pergelangan tangan, jari terjepit, dan aktivitas yang terus berulang. Keseleo dan ketegangan ini terjadi ketika aktivitas apapun yang terlalu berlebihan, jika ligamen terasa kencang atau otot lemak maka aktivitas sederhana pun dapat menjadi penyebab cedera Sprain dan Strain.

Robeknya otot dan ligamen sering kali disebabkan karena gerakan yang tidak normal seperti mendarat ketika melompat, terjatuh dari ketinggian, benturan tiba-tiba, gerakan tiba-tiba, dan gerakan memutar tiba-tiba. Selain itu, Sprain dan Strain Dapat disebabkan oleh beberapa penyakit yang melemahkan ligamen dan otot sehingga mudah robek, diantaranya penyakit ginjal, sengal, leukimia, rematik, dan diabetes. Terlalu banyak diam dan tidak aktif dalam waktu lama juga dapat membuat otot dan tendon melemah serta kaku sehingga mudah robek.

Sprain dan Strain: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Pengobatan Sprain dan Strain

Mengobati keseleo dan salah urat dapat dilakukan dengan perawatan yang sederhana, namun jika terlalu parah, maka memerlukan perawatan tambahan lainnya. Berikut merupakan pengobatan yang dapat dilakukan secara sederhana

1. Istirahat

Beristirahatlah sebanyak mungkin sejak awal terjadi cedera, biasanya 24 - 48 jam pertama merupakan masa perawatan yang kritis. Untuk cedera yang ringan, Kamu bisa menghindari aktivitas fisik yang menyebabkan rasa sakit. Sedangkan, untuk cedera yang lebih serius disarankan untuk tidak menggunakan bagian tubuh yang cedera dan tidak lupa untuk dikonsultasikan dengan dokter agar bisa diberikan instruksi yang sesuai.

Biasanya cedera yang sudah lebih serius akan disarankan untuk menggunakan penyangga, kruk, dan lainnya untuk mengistirahatkan area tubuh yang terkena cedera. Alat kesehatan yang dapat digunakan untuk mengistirahatkan area tubuh tersebut dapat dibeli di Galer! Med!ka secara online maupun langsung.

2. Kompres Es

Kompres bagian tubuh yang cedera menggunakan es selama 20 menit setiap tiga hingga empat jam saat 48 jam pertama pasca cedera. Mengompres tersebut dapat menggunakan Ice bag sehingga lebih simple dan mudah, atau bisa juga menggunakan kain lembut yang dibuat seperti ice bag. Jangan mengompres lebih dari 20 menit setiap kalinya, karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan.

Baca artikel lainnya di Galeri Medika

3. Kompresi

Saat keseleo, kamu dapat menggunakan kompresi untuk membalut area yang terkena cedera. Kompresi ini dapat dilakukan menggunakan perban elastis atau body support yang sesuai. Balutlah dengan nyaman tanpa mengganggu sirkulasi darah. Kompresi ini cocok digunakan pada bagian tangan atau kaki.

4. Meninggikan Posisi

Meninggikan posisi yang cedera dapat membantu mengurangi pembengkakan sehingga mengurangi rasa sakit. Jika memungkinkan, usahakan pada bagian cedera lebih tinggi dari jantung. Di Malam hari, bisa meninggikan lengan atau kaki dengan meletakkannya di atas bantal sebelum tidur.

5. Minum Obat

Obat dikonsumsi untuk meredakan pembengkakan dan nyeri saat cedera. Obat yang biasanya dijual bebas adalah ibuprofen, Naproxen, dan aspirin. Gunakan dosis yang sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada tabel. Jangan melebih dosis kecuali sudah dikonsultasikan dengan dokter.

Sprain dan Strain: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Pencegahan Cedera Sprain dan Strain

Pencegahan Sprain dan Strain tidak ada perbedaan diantara keduanya. Sprain dan Strain bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, bahkan cenderung tidak bisa diprediksi. Untuk mengurangi resiko tersebut maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan, diantaranya:

  1. Meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot serta sendi dengan berolahraga rutin secara teratur
  2. Melakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelah olahraga
  3. Berhati-hati dan tidak tergesa-gesa saat menjalani aktivitas
  4. Menggunakan alas kaki yang sesuai ukuran dan nyaman
  5. Hindari duduk, berdiri, ataupun melakukan gerakan berulang secara terus menerus dan dalam waktu lama. Istirahatlah sebentar agar otot lebih rileks untuk sementara waktu.

Itulah penjelasan mengenai Sprain dan Strain. Meskipun terdengar sama, namun ternyata terdapat perbedaan dari penyebab, gejala, dan karakteristiknya. Mengetahui perbedaan Sprain dan Strain dapat memudahkannya dalam mengobati cedera tersebut. Salah satu pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan kompresi menggunakan body support yang sesuai dengan bagian tubuh yang cedera. Body support tersebut dapat dibeli di Toko Galeri Medika. Selain Body Support, Galeri Medika juga menyediakan berbagai alat kesehatan yang dijamin 100% Original dan dapat dikirim ke seluruh Nusantara.

Klik Untuk Lihat Sumber>

https://www.verywellhealth.com/strain-vs-sprain-2696546
https://www.verywellhealth.com/sprains-and-strains-2548839
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/perbedaan-sprain-dan-strain