Sebenarnya, tidak ada kondisi khas yang menjadi gejala kolesterol tinggi. Namun, Anda bisa mewaspadai sejumlah kondisi seperti nyeri dada, pertumbuhan lunak atau warna kekuningan pada kulit (xanthomas), serta impotensi pada pria.
Kolesterol tinggi merupakan gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar lemak dalam darah begitu tinggi. Gejala kolesterol tinggi menyebabkan nyeri di sejumlah bagian tubuh hingga penyakit berbahaya seperti stroke dan penyakit jantung.

Gejala kolesterol tinggi

 

 

Kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. Akibatnya, banyak orang tidak sadar memiliki kadar kolesterol tinggi, sampai muncul komplikasi serius seperti penyakit jantung atau stroke. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan tes darah untuk mengetahui normal atau tingginya kolesterol.

Untuk orang dewasa, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol tiap 4-6 tahun sekali, mulai usia 20 tahun.
Walaupun jarang mengalami kolesterol tinggi, pemeriksaan kolesterol pada anak-anak juga disarankan pada saat anak berusia 9-11 tahun, dan diulangi pada saat berusia 17-21. Pada anak-anak dari keluarga penderita diabetes dan kolesterol tinggi, pemeriksaan kolesterol disarankan pada saat anak berusia 2-8 tahun dan diulangi pada usia 12-16 tahun.

Gejala kolesterol tinggi ternyata dapat terjadi akibat kebiasaan sehari-hari maupun kondisi medis tertentu, yang mungkin tidak Anda sadari. Berikut ini kebiasaan maupun kondisi kesehatan yang bisa menjadi pemicu gejala kolesterol tinggi.

Kadar Kolesterol Normal pada Tubuh

 

Umur (th)Resiko SedangRisiko Tinggi
2-19170-185 mg/100 ml>185 mg/100 ml
20-29201-220 mg/100 ml>220 mg/100 ml
30-39221-240 mg/100 ml>240 mg/100 ml
>40240-260 mg/100 ml>260 mg/100 ml

 

1. Pola makan tidak sehat

Gejala kolesterol tinggi dapat dipicu oleh pola makan yang tidak sehat. Makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi seperti daging sapi, daging kambing, mentega, krim, keju, minyak kelapa serta makanan dengan lemak trans yang dapat ditemukan pada kue kering, biskuit, dan popcorn, dapat meningkatkan kadar kolesterol Anda.

2. Jarang beraktivitas

Gejala kolesterol tinggi juga dapat terjadi karena Anda jarang bergerak dan beraktivitas. Kondisi kebanyakan duduk maupun tidur dan jarang berolahraga, menyebabkan penumpukan kadar kolesterol jahat yang berbahaya tubuh.

3. Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol

Kandungan zat akrolein dalam rokok dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh dan risiko gejala kolesterol tinggi. Baik perokok aktif maupun pasif, sama-sama memiliki kecenderungan mengalami penumpukan kolesterol dalam darah, yang menyebabkan penyakit seperti stroke, jantung hingga diabetes. Risiko yang sama juga dialami individu dengan kebiasaan mengonsumsi alkohol.

4. Obesitas

Berat badan berlebih juga dapat memicu penumpukan plak di pembuluh darah. Untuk mengatasinya, Anda dapat menghindari faktor-faktor penyebab obesitas serta menjaga berat badan ideal dan rajin berolahraga.

5. Penyakit tertentu

Selain itu, gejala kolesterol tinggi juga dapat terjadi akibat kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal, diabetes, tekanan darah tinggi hingga gangguan kelenjar tiroid.

6. Keturunan

Gejala kolesterol tinggi juga dapat terjadi akibat faktor genetik. Ketika salah seorang dari anggota keluarga, seperti ayah, ibu, nenek atau kakek memiliki riwayat kolesterol tinggi, maka besar kemungkinan bagi Anda untuk mengidap kolesterol tinggi.

Cara Menurunkan Kolesterol

Kolesterol tinggi dapat diturunkan dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti dijelaskan di bawah ini:

1. Olahraga

Berolahraga secara teratur dapat membantu menaikkan kadar HDL, dan mencegah serangan jantung. Lakukan olahraga ringan minimal 30 menit dalam sehari, seperti jogging, bersepeda, berenang, atau senam aerobik.

2. Diet sehat

Menerapkan pola makan yang sehat penting dilakukan untuk mempertahankan kadar kolesterol tetap normal. Hindari memasak makanan dengan cara digoreng. Sebagai alternatif, olah makanan dengan cara dipanggang, direbus, atau dikukus.
Cara lain adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayuran. Hindari konsumsi daging merah, jeroan, kuning telur, susu full cream, keju, serta makanan ringan seperti kue dan biskuit. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi ikan dan makanan dengan kandungan omega 3, seperti alpukat dan kacang-kacangan.

3. Obat-obatan

Jika dua cara di atas sudah dijalani tetapi kadar kolesterol masih tinggi, beberapa jenis obat bisa digunakan sesuai anjuran dokter, yaitu:

• Obat golongan statin, seperti simvastatin dan atorvastatin.
• Ezetimibe.

Jika kadar trigliserida pasien juga tinggi, dokter juga akan meresepkan obat di bawah ini:

• Fibrate, seperti fenofibrate dan gemfibrozil.
• Suplemen omega 3.
• Vitamin B3 (niacin).