Setiap orang tua memiliki caranya tersendiri dalam merawat anaknya dan orang tua pasti akan berikan yang terbaik bagi anaknya namun yang pasti tak ada yang sempurna. Terkadang cara mendidik yang menurut mereka benar namun terdapat banyak sekali dampak buruk bagi sang anak baik dalam jangka waktu pendek, maupun jangka panjang. Berikut ini cara mengasuh anak yang kurang tepat.



1. Terlalu sering memarahi anak

Ketika anak melakukan kesalahan tentu sebagai orang tua harus menegurnya. Namun terkadang orang tua suka keterlaluan dalam memarahi anaknya dan mencari kesalahan-kesalahan kecil.

Orang tua akan menganggap jika anak dididik secara keras akan membuat anaknya sukses di masa depannya. Misalnya memberikan hukuman saat anak Anda mendapatkan nilai jelek di sekolah. Hal ini akan membuat anak kehilangan hasratnya untuk belajar bahkan hal tersebut juga akan membuat perilaku seorang anak menjadi bermasalah seperti timbulnya balas dendam. Sikap keras pada anak juga akan membuat hubungan orang tua dan anak menjadi buruk. Itu sebabnya jangan terlalu keras dalam mendidik anak. Hukum anak Anda untuk permasalahan penting saja.

2. Melewatkan momen-momen penting hidup anaknya

Tentu saja orang tua mempunyai komitmen seperti urusan pekerjaan dan rumah dan mengatur itu semua tentu tidak mudah. Namun seorang anak sangat membutuhkan kebersamaan dengan orang tuanya. Beberapa hal yang sangat sepele bagi orang dewasa namun sangat berarti bagi anak. Mereka butuh orang-orang terdekat pada saat ini.

Meski Anda memiliki alasan yang kuat untuk tidak mengikuti acara kenaikan kelas anak, pastikan Anda jangan lewatkan momen penting itu. Ajaklah anak Anda untuk berwisata, mengunjungi rumah nenek, atau momen hari raya atau sekedar belanja. Hal itu akan meningkatkan hubungan antara orang tua dan anak. Jika tidak, Anda akan menyesal kelak karena tidak memiliki kenangan indah bersama anak.

3. Tidak melakukan hal yang kreatif

Kegiatan seperti menggambar atau membuat lilin mainan pada anak merupakan hal yang sederhana tentu sangat berdampak baik bagi otak anak. Otak anak Anda akan lebih imajinatif, lebih cerdas dan memahami lebih banyak kosa kata. Hal ini juga bisa membuat Anda mengetahui minat sang anak yang mana ini sangat penting untuk kesuksesannya.

4. Tidak memiliki banyak foto dan video anak Anda

Kegiatan mengabadikan gambar tidak akan berpengaruh terhadap anak. Namun hal sangat penting bagi Anda. Saat anak sudah dewasa dan meninggalkan Anda, Foto dan video bisa mengingat momen yang sangat indah dan bisa menceritakannya kepada anak Anda, saudara atau orang lain.

5. Tidak peduli dengan pendapat anaknya

Sering kali orang tua menganggap pendapat anak tidak layak menjadi pertimbangan. Sikap orang tua seperti ini menjadi permasalahan serius terhadap masa depan anak. Jika pendapat anak Anda sering diabaikan, anak akan memiliki sikap rendah diri. Jika pendapat anak terbilang tidak masuk di akal, coba jelaskan ke anak Anda mengapa hal itu dianggap kurang tepat dilakukan. Atau Anda bisa diskusikan dan mencari jalan tengahnya.

6. Tidak menikmati berkomunikasi dengan anak

Komunikasi merupakan hal yang peting untuk hubungan orang tua dengan anak. Mungkin bisa saja anak bermain sendiri, namun jangan jadikan itu sebuah kebiasaan. Anak membutuhkan keterlibatan emosi yang tak hanya sekedar akan kehadiran bagi mereka namun anak juga perlu disayangi dan dikasihi. Berkomunikasi dengan anak juga hal yang tidak di ulang kembali.

7. Tidak mengajari anak tentang uang

Entah mengapa orang tua tidak melibatkan anaknya dengan uang. Tanpa diajarkan tentang keuangan pribadi dan bertanggung jawab tentu sang anak tidak mengetahui nilai uang yang sesungguhnya. Dengan memberikan uang saku, anak diajarkan untuk menabung dan mengeluarkan uang dengan bijak. Serta biarkan anak Anda untuk bekerja dalam hal yang sederhana. Kemudian ajak dia berbelanja dan batasi uang yang dipakai untuk memenuhi keinginan anak. Hal ini akan mengajarkan anak tentang anggaran, tabungan, dan lebih bertanggung jawab.

8. Tidak memastikan anak memiliki asupan yang cukup

Membiarkan anak hanya memakan asupan karbohidrat dan protein saja misalnya. Tumbuh kembang anak terganggu akibat berkurangnya asupan zat penting yang terkandung di dalam sayur, buah, dan susu. Jika zat penting tersebut belum tercukupi, maka tumbuh tinggi anak jadi terganggu, prestasi anak juga menurun, dan daya tahan tubuh anak cenderung melemah.

Pastikan anak diberikan gizi yang cukup dan perlu rutin mengecek di pusat kesehatan apakah anak Anda sudah sesuai dengan tumbuh kembang anak lain seusianya. Bila perlu belilah timbangan dan alat ukur tinggi serta memasangnya di rumah untuk memastikan sang anak cukup gizinya dengan mengecek berat dan tinggi badannya