Pagi adalah waktu yang paling tepat untuk berolahraga, bisa menurunkan 20 persen berat badan, selain sinar matahari pagi yang baik untuk kesehatan.

Sayangnya, masih banyak orang enggan untuk berolahraga. Padahal ada beberapa dampak malas olahraga yang signifikan. Setelah kamu tahu akibat berbahaya malas olahraga, apa masih enggan untuk olahraga?

Berikut ini efek yang ditimbulkan dalam beberapa hari setelah tidak berolahraga lagi


Dalam 10 hari: Otak Anda mungkin mulai berubah


Selama bertahun-tahun, para peneliti telah mencurigai bahwa olahraga juga baik untuk otak Anda. Bahkan menurut sebuah ulasan pada 2013, berolahraga mungkin bisa membantu mengimbangi hilangnya memori yang berkaitan dengan usia. Kini, sebuah studi baru dalam jurnal Frontiers in Aging Neuroscience menemukan bahwa bahkan liburan singkat dari latihan Anda dapat menyebabkan perubahan pada otak Anda.

Dalam studi tersebut, ketika sekelompok pelari jarak jaug mengambil hiatus atau vakum latihan 10 hari, tes MRI mereka berikutnya menunjukkan pengurangan aliran darah ke hipokampus, bagian otak yang terkait dengan memori dan emosi. Para peneliti menunjukkan bahwa meskipun pelari tidak mengalami perubahan kognitif selama periode tersebut, diperlukan lebih banyak studi jangka panjang.




Dalam dua minggu: Daya tahan Anda akan menurun drastis


Hanya setelah 14 hari, Anda mungkin akan kesulitan menaiki tangga atau mengikuti rekan-rekan Anda untuk mengikuti pertandingan sepak bola bulanan. Alasannya Melewatkan sesi latihan menyebabkan penurunan VO2 max Anda yaitu jumlah maksimal oksigen yang masuk ke dalam tubuh Anda saat berolahraga. Ini dapat menurun sekitar 10% setelah dua minggu, kata Dr. Hameed. Setelah empat minggu penurunannya akan makin bertambah, VO2 max Anda bisa turun sekitar 15%, dan setelah tiga bulan, itu bisa turun sekitar 20%. Namun angka tersebut hanya perkiraan konservatif saja.

Tetap sedikit aktif dapat membantunya Suatu studi tahun 2009 menemukan bahwa terdapat pria yang mengambil jeda lima minggu dari latihan rutinnya, pria tersebut mengalami penurunan rata-rata 11,3% dalam VO2 max mereka, sementara mereka yang berhenti di beberapa sesi latihan selama setiap minggu saja, penurunan bisa mencapai 5,6%.

Bahkan jika Anda tidak melihat perubahan dalam tingkat kecepatan atau kekuatan Anda, Anda bisa mengalami kenaikan yang cukup drastis pada tekanan darah dan kadar glukosa darah Anda dan ini merupakan sesuatu yang bisa lebih serius bagi penderita diabetes atau tekanan darah tinggi, menurut Dr. Hameed.

Para peneliti dari Afrika Selatan menemukan bahwa istirahat olahraga dua minggu sudah cukup untuk mengimbangi manfaat tekanan darah dari dua minggu pelatihan interval intensitas tinggi. Kemudian studi 2015 lainnya dalam Journal of Applied Physiology menemukan bahwa orang yang melakukan aktivitas olahraga selama delapan bulan dan latihan aerobik melihat peningkatan glukosa darah ke hal yang positif, tetapi kehilangan hampir setengah dari manfaat ini setelah Anda 14 hari tidak aktif lagi melakukan aktivitas seperti aerobik.


Dalam empat minggu: Kekuatan Anda akan mulai berkurang


hli kesehatan memperkirakan bahwa beberapa orang akan melihat kekuatan mereka menurun setelah sekitar dua minggu tidak aktif lagi berolahraga, sementara yang lain akan mulai melihat perbedaan setelah sekitar empat minggu. Kekuatan Anda mungkin berkurang pada tingkat yang lebih lambat daripada daya tahan Anda, dan satu studi 2011 di Journal of Strength and Conditioning menemukan bahwa ketika satu kelompok pria berhenti melakukan pelatihan resistensi, mereka masih memiliki beberapa kenaikan kekuatan mereka hingga berminggu-minggu kemudian.


Dalam delapan minggu: Anda mungkin bertambah gemuk


dr. Hameed memperkirakan bahwa orang-orang akan mulai melihat perubahan fisik baik dengan melihat ke cermin, atau pada angka pada skala dengan menggunakan timbangan setelah sekitar enam minggu. Bahkan atlet elit tidak kebal terhadap hal ini. Sebuah studi tahun 2012 di Journal of Strength and Conditioning Research menemukan bahwa perenang yang mengambil istirahat lima minggu dari pelatihan mereka mengalami peningkatan 12% dalam tingkatan lemak tubuh mereka, serta melihat peningkatan berat badan dan lingkar pinggang. Dan sebuah penelitian di tahun 2016 menemukan bahwa para atlet Taekwondo yang mengambil istirahat selama delapan minggu dari latihan mengalami peningkatan kadar lemak tubuh dan penurunan massa ototnya juga.