Pulse Oximeter adalah perangkat kecil dan ringan yang digunakan untuk memantau jumlah oksigen yang dibawa dalam tubuh. Alat non-invasif ini menempel tanpa rasa sakit ke ujung jari Anda, mengirimkan dua gelombang cahaya melalui jari untuk mengukur denyut nadi Anda dan seberapa banyak oksigen dalam darah Anda.

Pembacaan saturasi SpO2 Anda adalah perkiraan jumlah oksigen dalam darah Anda. Pembacaan SpO2 95% atau lebih umumnya dianggap sebagai tingkat oksigen normal. Namun, pembacaan SpO2 92% atau kurang (di permukaan laut) menunjukkan bahwa darah Anda tidak jenuh. Saturasi yang tidak mencukupi dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan yang merugikan termasuk nyeri dada, sesak napas, dan peningkatan detak jantung.

Denyut nadi adalah perkiraan berapa kali jantung Anda berkontraksi per menit. Menurut Mayo Clinic, nilai denyut nadi normal untuk orang dewasa berkisar antara 60 hingga 100 denyut per menit (bpm). Secara umum, detak jantung yang lebih rendah saat istirahat menyiratkan fungsi jantung yang lebih efisien dan kebugaran kardiovaskular yang lebih baik. Bagi beberapa orang, denyut nadi di bawah 60 bpm menunjukkan kerja jantung yang lambat secara tidak normal, yang juga dikenal sebagai bradikardia. Bradikardia dapat menyebabkan sejumlah gejala yang bermasalah termasuk pingsan, kelelahan, nyeri dada, dan masalah memori.


Nilai Oksigen dalam Darah


Sebuah pulse oximeter memberi Anda gambaran hasil persentase saturasi SpO2 dan denyut nadi Anda dalam hitungan detik, memberdayakan Anda untuk merespons dengan cepat dan percaya diri terhadap pembacaan abnormal. Sebabnya, banyak orang dengan gangguan jantung dan pernapasan yang memilih pulse oximeter pribadi untuk digunakan di rumah.

Namun ada situasi dimana detak jantung meningkat apabila Anda seorang atlet atau Anda sering melakukan aktivitas fisik, detak jantung istirahat berkisar 40 kali per menit. Ada faktor lain yang membuat detak jantung selalu berbeda seperti aktivitas, kebugaran, posisi tubuh ketika berdiri atau berbaring, suhu udara, obat-obatan, emosi, dan juga ukuran tubuh.


Pulse Oximeter Beurer PO 30

Pulse Oximeter Pribadi


Sejak ditemukannya pulse oximeter, alat ini telah memperluas ketersediaan untuk mencakup pemantauan pasien di rumah. Orang dengan masalah jantung atau pernapasan dapat mengandalkan pulse oximeter jari pribadi untuk membantu mereka mengelola kondisi di bawah bimbingan dokter. Misalnya, penderita asma dapat memanfaatkan oximeter pribadi untuk menilai tingkat keparahan serangan dan eksaserbasi. Denyut nadi yang akurat dan pembacaan SpO2 sangat penting bagi pasien yang aktif secara fisik atau sering mengalami penurunan kadar oksigen.

Bagi penderita COPD, asma atau penyakit paru-paru lainnya yang ingin tetap aktif, kualitas pada alat saturasi SpO2 sangatlah penting. Pembacaan nilai oximeter yang cepat dan andal memainkan peran penting dalam membantu pasien menyesuaikan aliran oksigen mereka saat berolahraga, berpartisipasi dalam aktivitas sosial, atau menghabiskan waktu di rumah. Perangkat pemantauan berkualitas tinggi juga dapat membantu dokter dalam memantau efektivitas upaya pengobatan dan merespons dengan cepat jika kondisinya memburuk. Itulah mengapa orang-orang di seluruh dunia mengandalkan pulse oximeter jari untuk penggunaan pribadi.


Fingertip Pulse Oximeter Beurer


Pulse Oximeter Beurer PO 80

Beurer pulse oximeter dapat digunakan untuk mengukur saturasi oksigen arteri dari hemoglobin dan detak jantung Anda. Perangkat medis digunakan dalam konteks oksimetri nadi, cocok untuk orang dengan gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik, asma bronkial dan apnea tidur atau untuk olahraga di dataran tinggi seperti mendaki gunung, ski atau olahraga penerbangan.

Berikut ini adalah perbandingan alat saturasi SpO2 pulse oximeter Beurer tipe PO 30, PO 60 dan PO 80. Perbandingan meliputi fitur-fitur dalam alat tersebut.


Perbandingan Pulse Oximeter Beurer


Catatan:
Pada alat pulse oximeter Beurer tipe PO 80, Anda dapat merekam hasil pengukuran persentasi SpO2 dan detak jantung. Anda juga bisa sinkronisasikan alat tersebut ke perangkat PC atau Laptop anda menggunakan USB, dengan bantuan aplikasi nilai yang diukur dapat dengan mudah ditransfer ke PC atau laptop melalui kabel USB. Namun sayangnya Anda hanya bisa mentransfer nilai oksimetri pada sistem operasi Windows saja.