Seiring dengan perkembangan teknologi, metode sterilisasi juga telah berkembang selama bertahun-tahun. Saat ini ada beberapa metode sterilisasi yang berbeda yang digunakan di laboratorium. Namun, autoklaf dengan uap tetap menjadi metode pilihan untuk sterilisasi di sebagian besar laboratorium, rumah sakit maupun industri pangan. Meskipun autoklaf adalah metode sterilisasi yang bersih, cepat, andal, dan relatif murah tanpa bahaya lingkungan, namun sterilisasi kering faktanya masih banyak digunakan di rumah sakit. Dikatakan demikian, ada tiga metode sterilisasi yang umum digunakan: autoklaf uap, sterilisasi uap kimia tak jenuh, dan sterilisasi kering.

Umumnya sterilisasi dengan uap dilakukan oleh ruang khusus yang diinduksi tekanan yang disebut autoklaf dengan menggunakan uap bertekanan tinggi untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan. Ini adalah salah satu metode yang paling umum dan tertua untuk sterilisasi sebuah instrumen dan bahan, yang mana sebagian besar digunakan di praktik kedokteran gigi. Autoclave tersedia dalam berbagai ukuran dan jenis. Metode lain yang populer digunakan untuk sterilisasi di praktik kedokteran gigi adalah melalui sterilisasi kering. Salah satu metode sterilisasi kering yang paling sederhana adalah pembakaran langsung. Meskipun sterilisasi kering relatif lebih lambat daripada pemrosesan autoklaf, hal ini bagus untuk instrumen yang cenderung mudah berkarat karena sebaliknya alat autoklaf cenderung membuatnya lembab.

Apa itu Autoclave?

Autoclave

Autoclave atau sterilisasi dengan uap adalah penghancuran semua bentuk kehidupan mikroba, sebagaimana dibuktikan dengan menunjukkan pembunuhan spora bakteri yang sangat resisten. Ini adalah tingkat pembunuhan mikroba tertinggi. Sterilisasi dengan uap atau autoklaf adalah salah satu metode yang paling umum dan banyak digunakan untuk sterilisasi dalam praktik kedokteran gigi. Prosesnya mengacu pada proses sterilisasi instrumen yang menggunakan waktu, suhu dan tekanan untuk membunuh semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk spora. Autoclave adalah ruangan yang bertekanan, sejenis bejana yang menggunakan uap bertekanan tinggi untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan. Alat ini diyakini sebagai salah satu metode sterilisasi yang paling efisien menghancurkan semua mikroorganisme, baik patogen maupun non-patogen, termasuk spora dan virus. Autoklaf membutuhkan minimal 121 derajat celsius (250 derajat Fahrenheit) dengan tekanan uap 15 pon per inci persegi (psi), selama 15 menit untuk memastikan sterilisasi berjalan dengan sempurna.

Apa itu Sterilisasi Kering?

 Sterilisator

Sterilisasi kering adalah metode lain yang populer untuk sterilisasi dengan menggunakan waktu dan panas untuk membunuh semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk spora mikroba dan virus. Proses ini pada dasarnya mensterilkan menggunakan oven. Oven panas kering digunakan untuk mensterilkan barang-barang yang dapat menimbulkan korosi di dalam mesin autoklaf uap. Sterilisasi kering juga tidak memerlukan perawatan khusus dan tidak menimbulkan korosi atau karat pada instrumen dan peralatan. Jumlah waktu yang diperlukan untuk mensterilkan tergantung pada suhu oven. Sterilisasi panas kering biasanya memakan waktu sekitar satu jam pada suhu 340 derajat Fahrenheit atau 2 jam pada suhu 320 derajat Fahrenheit. Metode ini harus digunakan hanya untuk bahan yang mungkin rusak oleh sterilisasi uap atau yang tidak dapat ditembus panas lembab (misalnya seperti bubuk, produk minyak bumi, instrumen tajam). Keuntungan untuk sterilisasi kering seperti tidak beracun dan tidak merusak lingkungan, kabinet sterilisasi kering mudah dipasang dan memiliki biaya pengoperasian yang relatif rendah. Satu-satunya kelemahan dari sterilisasi kering adalah bahwa waktu kerja relatif lebih lambat daripada alat autoklaf, selain itu suhu yang terlalu tinggi mungkin tidak cocok untuk sebagian besar bahan.

Perbedaan antara Autoclave dan Sterilisasi Kering

Metode Autoclave dan Sterilisasi Kering

Alat autoklaf dan sterilisasi kering adalah dua metode sterilisasi yang umum digunakan dalam praktik kedokteran gigi, dengan autoklaf merupakan salah satu metode yang paling umum dan tertua untuk sterilisasi instrumen dan bahan yang sebagian besar digunakan di rumah sakit. Autoklaf mengacu pada proses sterilisasi instrumen yang menggunakan waktu, suhu dan tekanan untuk membunuh semua bentuk kehidupan mikroba, sedangkan sterilisasi kering pada dasarnya mensterilkan menggunakan oven yang menggunakan waktu dan panas untuk membunuh semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk spora mikroba dan virus.

Pengaplikasian Autoclave vs. Sterilisasi Kering

Instrumen-Kedokteran

Sterilisasi dengan uap dapat digunakan untuk semua barang yang dapat menerima panas dan kelembaban, namun uap dapat menembus bahan padat seperti wadah, pembungkus, pipa PVC, dll. Uap juga dapat merusak barang plastik dan karet. Mereka juga digunakan untuk dekontaminasi limbah biologis. Meskipun sterilisasi kering relatif lebih lambat daripada autoklaf, alat ini banyak digunakan untuk mensterilkan bahan yang mungkin rusak oleh uap air atau tidak dapat ditembus oleh uap. Mereka digunakan untuk menghilangkan pirogen dari barang pecah belah, paling umum digunakan pada industri farmasi. Namun, sterilisasi kering tidak boleh digunakan pada barang karet lunak.

Autoclave vs. Sterilisasi Kering: Bagan Perbandingan

Bagan-Perbandingan

Meskipun autoclave uap lebih tinggi peminatnya daripada sterilisasi kering, keduanya sebenarnya dapat memproses banyak item secara bersamaan dalam waktu yang lebih singkat. Meskipun biaya operasi sebagian besar sama dengan kedua metode sterilisasi, sterilisasi kering memerlukan perawatan yang lebih sedikit daripada autoclave uap, serta desain dan pengoperasiannya yang cukup sederhana. Autoclave di sisi lain juga dapat digunakan untuk semua item yang dapat menerima panas dan kelembaban. Sementara sterilisasi kering banyak digunakan untuk mensterilkan bahan yang mungkin rusak oleh kelembaban atau tidak dapat ditembus oleh uap.