Cedera kepala adalah masalah pada struktur kepala akibat mengalami benturan yang berpotensi menimbulkan gangguan pada fungsi otak. Masalah ini dapat berupa luka ringan, memar di kulit kepala, bengkak, perdarahan, patah tulang tengkorak, atau gegar otak.

Penyebab Cedera Kepala

Cedera kepala terjadi ketika ada benturan keras, terutama yang langsung mengenai kepala. Keparahan cedera akan tergantung dari mekanisme dan kerasnya benturan yang dialami penderita.
Berikut ini adalah serangkaian aktivitas atau situasi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami cedera kepala:
• Jatuh dari ketinggian atau terpeleset di permukaan yang keras
• Kecelakaan lalu lintas
• Cedera saat berolahraga atau bermain
• Penggunaan alat peledak atau senjata yang bising tanpa alat pelindung

Risiko yang terjadi akibat Cedera Kepala

Berikut adalah beberapa kondisi / risiko yang akan timbul jika terjadi cedera kepala berat dan mengancam nyawa seseorang:
1. Hematoma
Hematoma yang terjadi di dalam kepala, misalnya epidural hematoma, adalah kondisi yang sangat serius. Kondisi ini bisa meningkatkan tekanan dalam tengkorak, kemudian mengakibatkan hilangnya kesadaran atau bahkan kerusakan otak permanen.
2. Kerusakan jaringan otak menyeluruh
Cedera kepala yang berat juga bisa menyebabkan kerusakan jaringan otak secara menyeluruh atau diffuse axonal injury yang merupakan akibat paling berbahaya dari cedera kepala. Jika terjadi, ini dapat menyebabkan seseorang mengalami kerusakan otak permanen bahkan kematian.
3. Perdarahan otak
Perdarahan otak juga merupakan salah satu risiko fatal akibat cedera kepala. Perdarahan bisa terjadi di ruang sekitar otak (perdarahan subarachnoid) atau di dalam jaringan otak (perdarahan intraserebral).
4. Pembengkakan otak
Pembengkakan otak atau edema serebri bisa terjadi akibat perdarahan yang disebabkan oleh cedera kepala atau karena benturan kepala itu sendiri. Pembengkakan jaringan otak akan bisa meningkatkan tekanan di dalam tengkorak, sehingga aliran darah dan oksigen yang seharusnya diterima otak menjadi menurun. Bila tidak segera ditangani, ukuran otak yang membengkak bisa semakin membesar hingga otak terdesak oleh tulang tengkorak. Jika sudah demikan, kerusakan atau kematian sel-sel otak bisa terjadi.

Pada pertolongan pertama cedera kepala akibat kecelakaan yang serius, biasanya petugas medis atau tim penyelamat menggunakan sebuah alat untuk menstabilkan kepala dan leher korban yang disebut head immobilizer. Menstabilkan kepala dan leher korban merupakan pertolongan pertama pada cedera kepala yang tak kalah pentingnya. Jika pernapasan dan detak jantung korban normal, namun ia tidak sadarkan diri, perlakukan korban seolah-olah ia mengalami cedera tulang belakang.
Head Immobilizer dirancang untuk mencegah gerakan kepala dan leher yang berlebihan. Dengan head immobilizer, kepala korban akan stabil (terkunci dari gerakan ke samping maupun ke depan). Alat ini terbuat dari bahan yang kuat dan di bawahnya ada papan yang berfungsi sebagai penyangga, dilengkapi dengan tali dagu dan tali dahi. Cocok untuk Petugas Medis, Tim Penyelamat (SAR) serta Layanan Ambulance.

Bagaimana cara menggunakan Head Immobilizer ?

Head immobilizer biasanya digunakan secara bersamaan dengan tandu atau papan spinal board. Cara menggunakan nya sebagai berikut :
- Bongkar immobilizer kepala dengan melepas kedua bantalan pendukung dan melonggarkan semua tali.
- Posisikan alas dasar diatas papan, masukkan dan rekatkan tali tengah alas melalui lubang tengah di ujung kepala papan. Jika papan tidak memiliki lubang tengah, posisikan tali ditempatnya dengan kencang agar tidak mudah lepas.
- Rekatkan tali sisi yang berada dibawah papan ke perekat alas dasar yang berada diatas papan.
- Pastikan semua tali telah dikencangkan dan alas dasar sudah terpasang dengan benar.
- Lalu, posisikan bantal penopang disekitar kepala korban dengan sisi datar bantal menempel ditelinga korban.
- Setelah bantal penopang dipasang, letakkan dan tarik tali pengikat diatas dahi & dagu pasien. Kencangkan setiap sisi setiap ujung tali melalui cincin “D” dan ulangi langi pengikatan hingga tali benar-benar kuat.
Proses pemasangan head immobilizer ini disarankan dilakukan oleh para profesional yang sudah mahir dalam melakukan hal tersebut.

GEA HD 01 - Head Immobilizer - Penopang Kepala

Cara Menggunakan Head Immobilizer

Head immobilizer termasuk peralatan rescue pada emergency. Head immobilizer ini digunakan bersama dengan tandu stretcher pada bagian head untuk menopang kepala korban. Dengan head immobilizer, kepala korban akan stabil (terkunci dari gerakan ke samping maupun ke depan). Pada saat evakuasi, terkadang kita perlu memposisikan bagian kepala korban pada kondisi stabil guna menghindari semakin parahnya kondisi korban.

Spesifikasi Produk :
- Kode : HD-01
- Jenis : Peralatan Rescue & Emergency
- Tipe : Head Immobilizer Adult
- Fungsi : Sebagai penopang kepala saat terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan tulang leher cedera atau patah untuk segera di evakuasi dengan menggunakan tandu dalam keadaan darurat
- Fitur : Cocok digunakan untuk semua pasien

Keunggulan :
- Tahan air untuk memudahkan pembersihan
- Tidak mengandung komponen logam yang menganggu sinar-X.
- Memiliki lubang telinga yang besar.
- Dapat mengapung untuk penyelamatan di air
- Terdapat dua sisi busa penopang kepala