Sangat mudah untuk menjumpai artikel kesehatan mengenai diabetes di berbagai media cetak maupun media elektronik. Namun, ternyata informasi yang disodorkan pada artikel artikel tersebut tidak seluruhnya merupakan fakta, bahkan beberapa hanya sekadar mitos. Oleh karena itu sangat penting bagi kita, terutama penderita diabetes dan keluarga, untuk memiliki gambaran yang akurat mengenai penyakit ini.

Yuk kita lihat lebih jauh beberapa mitos mengenai diabetes berikut ini, dan kenali fakta yang sebenarnya.


Penderita diabetes tidak boleh berolahraga - MITOS.

Olahraga itu sangat penting, bukan hanya untuk penderita diabetes saja, tapi untuk semua orang. Ada segudang manfaat olahraga, misalnya untuk membantu mengontrol berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi stres, dan tentunya membantu mengontrol gula darah. Namun sebelum memulai, sebaiknya penderita diabetes berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai jenis olahraga yang disarankan.

 

Orang gemuk pasti akan memiliki diabetes tipe 2 - Tidak Benar.

Kelebihan berat badan / obesitas memang akan meningkatkan risiko terkena diabetes, namun hal ini tidak berarti bahwa orang yang kelebihan berat badan pasti akan memiliki diabetes. Justru banyak penderita diabetes tipe 2 adalah orang dengan berat badan normal, sedangkan sebagian besar orang yang kelebihan berat badan tidak menderita diabetes tipe 2.


 

Diabetes adalah gangguan, namun bukan hal yang serius

Wah jangan sampai kita menganggap diabetes bukan penyakit serius, karena faktanya adalah dua pertiga (atau 67%) dari pasien diabetes meninggal prematur akibat stroke atau penyakit jantung. Penderita diabetes memiliki angka harapan hidup 5-10 tahun lebih pendek dari orang lain. Jadi, diabetes adalah penyakit serius, dan harus mendapat penanganan yang tepat.


Anak-anak dapat sembuh dari diabetes

Faktanya adalah bahwa anak-anak dengan diabetes tipe 1 harus menggunakan insulin seumur hidup (kecuali jika suatu hari ditemukan obatnya), karena sel beta penghasil insulin mereka telah rusak dan tidak dapat dikembalikan.

 

Jangan makan terlalu banyak gula, Anda akan menjadi diabetes - Tidak Sepenuhnya benar.

Diet tinggi kalori, termasuk makan terlalu banyak gula dapat membuat orang mengalami kelebihan berat badan / obesitas sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 (terutama jika ada riwayat diabetes dalam keluarga).

Sedangkan diabetes tipe 1 disebabkan karena sistem kekebalan tubuh pasien menghancurkan sel beta yang memproduksi insulin.

    

Saya tahu kapan kadar gula darah saya sedang tinggi atau rendah

Kadar gula darah yang sangat tinggi atau rendah akan menimbulkan beberapa gejala, seperti rasa lelah dan haus yang ekstrim. Namun, gejala ini baru dapat dirasakan jika perubahan kadar gula ini berfluktuasi secara signifikan.

Nah satu-satunya cara untuk memastikan kadar gula darah Anda adalah dengan melakukan pengecekan secara teratur, dan bukan berpatokan pada gejala gejala yang dirasakan. Peneliti dari University of Copenhagen, Denmark menunjukkan bahwa kenaikan kadar glukosa darah walaupun sangat kecil dapat secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung iskemik.

 

Pola makan pasien diabetes berbeda dari orang lain - Tidak Benar

Makanan yang direkomendasikan oleh dokter dan ahli gizi untuk pasien diabetes adalah makanan yang sehat, sehat untuk semua orang, termasuk orang-orang tanpa diabetes. Menu makanan yang disarankan untuk penderita diabetes adalah yang mengandung banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan memiliki kandungan garam, gula, dan lemak jenuh yang rendah. Bahkan para ahli menyatakan makanan dengan label khusus diabetes tidak memberikan manfaat tambahan jika dibandingkan dengan makanan sehat yang dapat kita beli di toko-toko.

    

Bagi sebagian orang, kadar gula darah yang tinggi merupakan hal yang wajar, sedangkan untuk sebagian orang lainnya, itu merupakan tanda diabetes

Harap diingat bahwa kadar gula darah yang tinggi bukanlah hal yang wajar untuk siapa pun. Setiap orang dengan kadar gula darah lebih tinggi dari normal harus melakukan pemeriksaan diabetes oleh tenaga medis.

Pada dasarnya kondisi stress, tekanan mental dan steroid dapat menyebabkan kenaikan sementara kadar gula darah pada orang tanpa diabetes.


Penderita diabetes tidak diperbolehkan makan roti, kentang atau pasta

Diabetasi dapat mengkonsumsi makanan yang terbuat dari tepung namun tetap harus memperhatikan porsi makanan agar tidak berlebihan. Makanan yang terbuat dari tepung gandum tentu lebih sehat untuk dikonsumsi bagi penderita diabetes maupun bagi orang-orang tanpa diabetes.

 

Diabetes dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya - TIDAK BENAR.

Diabetes bukan penyakit menular, sama seperti patah tulang yang tidak menular. Seseorang mungkin memiliki kerentanan/resiko yang lebih tinggi untuk terkena diabetes karena faktor genetik yang diwarisi dari orang tuanya.


 

Penderita Diabetes Tipe 2 adalah orang-orang dengan usia yang lebih tua - hal ini sudah berubah.

Saat ini semakin banyak kasus anak-anak dan remaja yang mengidap Diabetes tipe 2. Para ahli mengatakan bahwa hal ini terkait dengan meningkatnya obesitas di kalangan anak-anak dan remaja, disertai dengan pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik.

 

Jika saya harus menggunakan insulin, berarti kondisi diabetes saya sudah parah

Dokter akan memberikan resep penggunaan insulin ketika pengaturan pola makan ataupun obat non-insulin tidak memberikan hasil yang cukup baik dalam mengontrol diabetes. Insulin membantu mengontrol diabetes dan biasanya tidak berkaitan dengan tingkat keparahan diabetes.

 

Anda diabates? Jangan makan coklat atau permen

Orang dengan diabetes dapat mengkonsumsi coklat dan permen asalkan dalam takaran yang terbatas dan dikombinasikan dengan olahraga dan pola makan yang sehat.


Pasien diabetes lebih rentan terhadap flu, pilek dan penyakit umum lainnya - Tidak sepenuhnya benar

Kecenderungan untuk sakit flu pada diabetasi yang dapat mengontrol diabetesnya yang baik, sama dengan orang lain pada umumnya. Namun ketika pasien diabetes terkena flu, kondisi diabetesnya akan lebih sulit untuk dikontrol sehingga pasien diabetes memiliki resiko komplikasi yang lebih tinggi.