Dengan munculnya gelombang ke-2 COVID-19 di Indonesia, banyak perusahaan-perusahaan memproduksi dan menjual produk kesehatan terkait virus Corona karena permintaannya tinggi. Pulse Oximeter adalah produk yang sangat penting dalam kategori ini dan hampir setiap pengecer mencoba menjual oximeter. Pasalnya, di gelombang ke-2 Corona, kekurangan oksigen menjadi keluhan utama dan banyak pasien yang membutuhkan dukungan oksigen. Oleh karena itu, praktisi kesehatan seperti dokter menyarankan semua orang untuk secara teratur melakukan pembacaan kadar oksigen setiap hari, sehingga jika mereka melihat perubahan kadar oksigen mereka, dapat menghubungi dokter tepat waktu dan mendapatkan dukungan yang diperlukan.

Tips Mengetahui Oximeter Anda Palsu atau Asli

Pulse oximeter merupakan perangkat kecil seperti penjepit jemuran dengan atas permukaan layar dapat membaca hasil. Saat jari telunjuk dimasukkan ke dalam perangkat dan oximeter dinyalakan, layar di atas menunjukkan hasil tingkat kadar oksigen dan denyut nadi, pembacaan tingkat kadar oksigen dengan hasil 95% ke atas dianggap normal, meskipun seseorang yang sehat tanpa penyakit harus menunjukkan antara 98% dan 100%. Jika pembacaan terus menerus menunjukkan hasil di bawah 94% maka seseorang tersebut dapat meminta bantuan medis. Adapun dengan hasil pembacaan di bawah 90% maka itu dikategorikan berbahaya dan membutuhkan suplai oksigen tambahan.

Dengan meningkatnya permintaan perangkat oximeter, kami juga melihat banyak perangkat oximeter palsu di pasaran dan banyak di antaranya adalah produk dari Tiongkok. Pada saat ini, ketika dukungan medis yang benar dan tepat sangat penting, pembeli harus teliti dan memastikan bahwa oximeter yang dibeli tidak palsu. Tetapi bagaimana cara mengetahui apakah perangkat oximeter memberikan pembacaan yang akurat?

Cara Membedakan Oximeter Palsu atau Asli

Tips Cara Mengetahui Oximeter Anda Akurat atau Tidak

1. Lihat apakah garfik denyut nadi bergerak naik-turun

Untuk mengetahui apakah oximeter itu asli, kita perlu melakukan tes sederhana. Masukkan jari Anda ke dalam dan nyalakan oximeter. Jika pada layar menampilkan hasil pulse wave atau grafik denyut nadi (bergerak naik-turun) maka perangkat tersebut asli atau akurat. Tetapi jika oximeter hanya menunjukkan pembacaan kadar oksigen (SpO2) tanpa grafik denyut nadi di bawahnya (bergerak tidak naik-turun), maka itu perangkat tersebut palsu atau lebih tepatnya tidak akurat.

Cara Membedakan Oximeter Palsu atau Asli

2. Ikat dengan seutas benang/tali di bagian jari telunjuk

Tes lain untuk mengenali oximeter palsu adalah dengan memasukkan jari ke dalam dan melakukan pembacaan. Sekarang, masukkan jari ke dalam, ikat seutas benang/tali di bagian jari telunjuk Anda sedikit erat, sehingga aliran darah ke jari melambat. Jika pembacaan menjadi kurang atau tidak terbaca maka oximeter itu asli.

Cara Membedakan Oximeter Palsu atau Asli

3. Ambil pengukuran sekitar 3 kali

Kita juga harus ingat bahwa perangkat oximeter membutuhkan waktu untuk menstabilkan. Jadi Anda mungkin harus mengambil sekitar 3 kali pengukuran untuk mendapatkan bacaan yang benar.

4. Lihat tingkat akurasi perangkat oximeter

Selain itu, tingkat akurasi sangat penting pada perangkat pulse oximeter, jadi sebelum membeli oximeter pastikan bahwa tingkat akurasi perangkat oximeter tidak lebih dari 2%. Sebagai contoh perangkat oksimeter yang disetujui FDA membaca 90%, maka saturasi oksigen sebenarnya dalam darah umumnya antara 88-92%.

5. Kenali faktor yang dapat mempengaruhi pengukuran

Ketahuilah bahwa beberapa faktor dapat mempengaruhi keakuratan pembacaan oksimeter, seperti sirkulasi yang buruk, pigmentasi kulit, ketebalan kulit, suhu kulit, kulit kotor, penggunaan cat kuku, pergerakan jari saat pengukuran dapat juga mempengaruhi hasil pembacaan.

6. Cek Sertifikasi

Adapun sertifikasi oximeter yang dapat dipercaya adalah dari FDA (US Food and Drug Administration), RoHS (Restriction of Hazardous Substances Directive 2002/95/EC), dan juga CE (Conformité Européenne). Selain itu juga perlu Anda lihat pada produk apakah produk tersebut sudah terdaftar Nomor AKL di Kementerian Kesehatan RI.

Sumber Referensi :
https://www.fda.gov/medical-devices/safety-communications/pulse-oximeter-accuracy-and-limitations-fda-safety-communication