Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.

Jenis-Jenis Diabetes



Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh.



Faktor risiko diabetes tipe 1, antara lain:

• Faktor usia. Penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia 4-7 tahun, kemudian pada anak-anak usia 10-14 tahun.
• Faktor riwayat keluarga atau keturunan, yaitu ketika seseorang akan lebih memiliki risiko terkena diabetes tipe 1 jika ada anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama, karena berhubungan dengan gen tertentu.
• Faktor geografi, orang yang tinggal di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa, seperti di Finlandia dan Sardinia, berisiko terkena diabetes tipe 1. Hal ini disebabkan karena kurangnya vitamin D yang bisa didapatkan dari sinar matahari, sehingga akhirnya memicu penyakit autoimun.
• Faktor pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air yang mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan, memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta menderita penyakit kuning saat lahir.

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.

Fakor risiko diabetes tipe 2, antara lain:

• Berat badan berlebih atau obesitas.
• Usia di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi sebelum usia 45 tahun.
• Riwayat penyakit diabetes tipe 2 dalam keluarga.
• Gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas atau berolahraga.
• Kondisi prediabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikaCegah Luka di Kaki Karena Diabetes Dengan Kaus Kaki Diabeticsikan sebagai diabetes.
• Ras kulit hitam, hispanik, Native American, dan Asia-Amerika, memiliki angka pengidap lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih.
• Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan obesitas.

Ciri dan Gejala Diabetes Tipe 1 dan 2

Gejala diabetes tipe 1 dapat muncul secara tiba-tiba, dan dapat memburuk dengan cepat dalam hitungan minggu. Pada umumnya, gejala berkembang di usia anak-anak hingga remaja, namun bisa juga terjadi pada usia dewasa. Gejala tersebut meliputi:

1. Sering merasa haus (polidipsia).

Gejala pertama yang umum dirasakan adalah mudah merasa haus. Hal ini dimungkinkan karena tingginya kadar glukosa membuat organ ginjal harus bekerja ekstra dalam menyaring gula yang berlebih tersebut. Alhasil, urine yang dihasilkan oleh ginjal menjadi lebih kental. Guna mempermudah proses pengeluaran urine, tubuh memerlukan lebih banyak cairan untuk mengencerkan urine. Inilah yang lantas membuat tubuh bereaksi dengan memunculkan rasa haus guna mendapatkan cairan tambahan.

2. Sering buang air kecil (poliuria), terutama di malam hari.

Berkaitan dengan gejala yang pertama, gejala selanjutnya adalah meningkatnya frekuensi buang air kecil (BAK). Pasalnya, rasa haus yang kerap muncul membuat penderita diabetes jenis ini harus sering minum. Akibatnya, kandung kemih mudah untuk terisi penuh. Inilah yang kemudian menyebabkan keinginan untuk buang air kecil jadi meningkat.

3. Sering merasa lapar (polifagia) tetapi berat badan turun tanpa sebab.

Penderita diabetes juvenil juga akan lebih sering merasa lapar.Gejala yang satu ini muncul dikarenakan sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa akibat tidak memadainya kadar insulin. Padahal, glukosa yang diserap tersebut nantinya akan diubah menjadi energi. Akibat kondisi tersebut, tubuh menjadi kekurangan energi yang lantas berujung pada munculnya rasa lapar.
Alih-alih berat badan bertambah, yang terjadi justru berat badan menurun secara drastis. Mengapa demikian? Jawabannya tak lain juga karena ketidakmampuan tubuh untuk menyerap glukosa yang seharusnya menjadi sumber energi.

4. Tubuh Terasa Lelah

Gejala diabetes tipe 1 lainnya yang juga dirasakan oleh penderita penyakit ini adalah kelelahan yang mendera tubuh terus-menerus. Pasalnya, glukosa yang menjadi sumber energi tidak dapat diserap dengan baik oleh sel akibat sedikitnya jumlah insulin yang diproduksi. Akibatnya, tubuh menjadi kekurangan energi dan cepat sekali merasa lelah. Jika kondisi ini terjadi pada anak-anak, tentu saja akan berdampak pada terganggunya aktivitas sehari-hari mulai dari belajar hingga bermain.

5. Penglihatan Kabur

Diabetes juvenil pun menyebabkan penderitanya mengalami gejala berupa kaburnya penglihatan. Dilansir dari WebMD, penglihatan yang kabur pada penderita diabetes jenis ini dikarenakan tingginya kadar gula di dalam tubuh juga menyebabkan lensa mata mengalami pembengkakan yang kemudian memengaruhi kemampuan organ tubuh tersebut dalam menjalankan fungsinya sebagai indera penglihatan.

Gejala diabetes tipe 2 cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama untuk timbul. Bahkan, penderita diabetes tipe 2 berpotensi tidak merasakan gejala sampai terjadi komplikasi. Maka dari itu, akan lebih baik untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin, terutama jika memiliki risiko tinggi.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat dialami penderita diabetes tipe 2:

• Mudah haus.
• Sering buang air kecil, terutama malam hari.
• Sering merasa lapar.
• Tubuh terasa lelah.
• Penglihatan kabur.
• Berat badan turun.
• Sulit sembuh ketika memiliki luka.
• Terdapat beberapa bagian pada kulit yang menghitam.

Penderita diabetes memiliki peluang lebih besar untuk terkena neuropati, penyakit pembuluh darah, dan infeksi, terutama pada tungkai, sehingga kaus kaki dan alas kaki yang mengurangi atau menghilangkan tekanan atau hot spot adalah penting. Kaus kaki diabetes adalah kaus kaki pas yang tidak membatasi, tetapi sangat rapat yang dirancang untuk mengurangi tekanan pada kaki atau tungkai. Diabetes meningkatkan kadar gula darah, yang dapat meningkatkan risiko luka / borok kaki.

1. Eco Silver Diabetic Ankle Socks 3174




Eco Silver Diabetic Ankle Socks 3174, dibuat dengan rajutan perak mengelilingi kaki hingga di atas tingkat pergelangan kaki, dengan Pita elastis khusus dirancang untuk pasien diabetes.

Fitur Produk

- Di desain khusus untuk pengguna diabetes
- Jahitan jari kaki khusus tanpa jahitan
- Bahan antimikroba mencegah infeksi luka, yang dapat terjadi pada kaki sensitif pasien diabetes
- Mencegah pembentukan jamur
- Menghentikan bau tidak sedap karena mencegah pembentukan bakteri
- Mengurangi rasa berkeringat dan dingin, di mana perak bersentuhan dengan kulit
- Rajutan perak meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi edema
- Bahan tahan lama dan tidak akan hilang saat dicuci
- Eko-Tex Standart 100
- Tersedia ukuran : 35-38 / 39-42 / 43-45
- Warna : Hitam

2. Eco Silver Diabetic High Socks 3380




Eco Silver Diabetic High Socks 3380, dibuat dengan Pita elastis yang dirancang khusus dengan rajutan jala, untuk mencegah kemapatan pada kaki penderita diabetes yang sensitif serta Mengurangi keringat dan dingin, di mana perak bersentuhan dengan kulit.

Fitur Produk

- Pita elastis yang dirancang khusus dengan rajutan jala, untuk mencegah kemamapatan pada kaki penderita diabetes yang sensitif
- Perak merajut hingga lutut tingkat tinggi meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi edema
- Bahan antistatik mengurangi kelelahan
- Mengurangi keringat dan dingin, di mana perak bersentuhan dengan kulit
- Menghentikan bau tidak sedap karena mencegah pembentukan bakteri
- Bahan tahan lama dan tidak akan hilang saat dicuci
- Tersedia ukuran : 35-38 / 39-42 / 43-45
- Warna : Hitam

3. Eco Silver Men/Women Short Socks (Diabetic) 3455




Eco Silver Men/Women Short Socks (Diabetic) Merupakan kaos kaki untuk pengguna Diabetes, di bagian dalam sepenuhnya dirajut dengan benang perak, dengan pita elastis dirancang untuk kenyamanan serta menghentikan bau tidak sedap karena mencegah pembentukan bakteri.

Fitur Produk

- Pita elastis dirancang untuk kenyamanan
- Mencegah pembentukan jamur
- Mendukung dan mempercepat perawatan medis jamur
- Menghentikan bau tidak sedap karena mencegah pembentukan bakteri
- Mengurangi rasa berkeringat dan dingin, di mana perak bersentuhan dengan kulit
- Bahan material tahan lama dan tidak akan hilang saat dicuci
- Tersedia ukuran : 35-38 / 39-42 / 43-45
- Warna : Hitam