Penggunaan telepon genggam tanpa disadari sudah mengubah pola kehidupan kita. Kebiasaan menunduk melihat layar atau tidak bisa tidur jika belum mengecek pesan, hanya sedikit contoh dari banyak perubahan yang terjadi.

Perubahan ini bisa memberikan dampak buruk untuk kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jadi, Anda perlu lebih bijak dalam menggunakan teknologi yang satu ini.

Berikut adalah tujuh cara teknologi dan gaya hidup teknologi tinggi mungkin menyakiti Anda.


1. Gangguan penglihatan akibat gadget



Mata manusia tidak diadaptasi untuk menatap suatu cahaya selama berjam-jam. Jika Anda melakukan aktivitas terlalu lama berada di depan monitor komputer, Anda mungkin pernah mengalami gangguan bernama sindrom penglihatan komputer. Gejalanya seperti kelelahan mata, mata gatal, iritasi, kemerahan, penglihatan kabur, dan penglihatan ganda. Nasib baiknya, hal ini bukan kondisi permanen pada sindrom penglihatan komputer Lindungi kesehatan mata Anda dengan mengambil langkah-langkah berikut:

• Pastikan Anda memiliki kacamata atau resep lensa kontak Anda yang didesain untuk penggunaan komputer.
• Kacamata kerja mungkin diperlukan untuk beberapa orang dengan sindrom ini. Lensa tunggal, lensa bifokal, atau bahan lensa berwarna, dapat membantu meningkatkan persepsi kontras dan menyaring cahaya silau dan reflektif untuk mengurangi gejala ketegangan mata.


2. Insomnia


Mengerjakan tugas malam hari dengan wajah berhadapan dengan monitor yang menyala dapat membuat jadwal tidur Anda menjadi kacau. Bahkan saat Anda tidak ada tugas sekolah atau kantor, Anda akan terbiasa untuk terjaga hingga larut malam dengan mengganti kegiatan seperti bermain game di ponsel. Satu studi menunjukkan bahwa memainkan permainan yang melibatkan penembakan menekan tingkat hormon melatonin, yaitu hormon yang terlibat dalam mengatur siklus tidur dan bangun.

Selain gadget dan komputer menonton televisi di malam hari ternyata membuat jadwal tidur Anda sangat terganggu. Studi lain menunjukkan bahwa remaja yang menonton televisi tiga jam atau lebih per hari terutama pada jam malam akan meningkatkan risiko yang sangat signifikan terhadap masalah tidur yang sering terjadi pada awal masa dewasa.


3. Kecemasan Cedera Berulang


Gerakan kecil konstan yang diperlukan untuk menggerakkan dan mengeklik mouse atau mengetik pada keyboard dapat mengiritasi tendon yaitu terjadi pembengkakan yang dapat menekan saraf. Penggunaan mouse komputer setengah jam saja sehari bisa membuat Anda berisiko sakit di bahu, lengan, atau tangan Anda.

Tetapi cedera akibat stres berulang, dapat memengaruhi seluruh tubuh Anda, bukan hanya bagian yang terlalu sering Anda gunakan, kata seorang profesor di departemen anatomi dan biologi sel di Temple University. Sel yang terluka melepaskan zat yang disebut sitokin yang berjalan melalui aliran darah.

Jika Anda memiliki zat ini yang beredar pada aliran darah Anda dalam jumlah yang banyak, zat ini bisa menjadi racun bagi sel-sel saraf dan sel-sel lain.


4. Obesitas


Terdapat hubungan antara menggunakan gadget yang terlalu sering dengan obesitas. Hal ini terjadi saat Anda menghabiskan terlalu banyak waktu duduk di depan komputer.

Saat ini, waktu layar tidak terbatas pada televisi saja, kita mungkin menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan komputer dan ponsel pintar untuk bekerja atau sekolah. Kemudian, untuk keperluan hiburan, bila dibandingkan dengan menonton acara televisi, anak zaman sekarang lebih senang bermain game di ponsel pintar. Seorang asisten profesor telah membandingkan berat badan anak-anak prasekolah yang menggunakan komputer dan gadget dan mereka yang tidak, ia menemukan bahwa anak-anak yang menggunakan gadget lebih berat.

Selain itu kebanyakan orang biasanya menonton televisi atau bermain ponsel pintar sambil memakan makanan ringan seperti kripik dan kue yang cenderung mengandung gula, lemak, dan garam berlebih membuat seseorang lebih berisiko mengalami obesitas.


5. Kerusakan Pendengaran


Bahkan ketika Anda bepergian, Anda membawa barang elektronik Anda, misalnya Anda sering mendengarkan musik dengan menggunakan iPod atau pemutar musik digital lainnya. Sangat menyenangkan untuk terisolasi dari hiruk pikuk kehidupan modern, tetapi mendengarkan musik melalui earphone dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran.

Sebuah penelitian, telah menguji pendengaran mahasiswa di Universitas Purdue, di mana dia adalah kepala departemen ilmu bicara, bahasa, dan pendengaran. Seorang ahli melihat terlalu banyak anak muda yang memiliki kemampuan pendengaran seperti kemampuan pendengaran orang lansia.

Sementara OSHA memperingatkan pengusaha untuk membatasi paparan pekerja terhadap tingkat kebisingan di atas 85 desibel, seorang ahli mengatakan orang biasanya mendengarkan musik melalui earphone pada 85 hingga 110 desibel. Dan bahkan bukan tingkatannya saja, durasi pemakaiannya juga merupakan aspek yang sangat penting. Telinga kita dapat pulih dari suara sirene ambulans yang mengganggu, tetapi paparan terhadap suara keras selama berjam-jam setiap hari dapat secara permanen menghancurkan sel-sel di telinga bagian dalam.