Berikut ini beberapa mitos yang berkembang di masyarakat mengenai kesehatan yang harus Anda tahu.


1. Anda harus menunggu setidaknya satu jam setelah makan sebelum berenang, jika tidak, Anda akan mengalami kejang.


berenang


Legenda urban ini berasal dari awal abad terakhir. Pada saat itu, diyakini bahwa kram yang diderita saat berada di dalam air disebabkan oleh lambung yang membutuhkan sejumlah besar darah beroksigen untuk pencernaan. Pada kenyataannya, risiko menderita kram jika Anda berenang setelah makan cukup rendah.


2. Minum air harus 8 gelas sehari


Kabar ini merupakan kabar yang paling sering disebutkan oleh orang banyak. Karena mitos ini, Anda mungkin menjadi cemas mengenai kecukupan konsumsi air, jika belum mencapai 8 gelas. Namun sayangnya, belum ada penelitian yang menunjukkan banyak minum air, walau tidak merasa haus, memberikan manfaat untuk tubuh.

Anda tak harus menghitung jumlah gelas yang Anda minum, dalam satu hari. Sebab, air juga bisa Anda dapatkan dari minuman dan makanan lain, seperti buah-buahan, kopi, jus, bahkan sup. Bagi kebanyakan orang, minum air saat merasa haus sudah bisa dikatakan cukup baik.

Selain itu, Anda mungkin lebih membutuhkan air putih, jika warna urine Anda kuning gelap, melakukan banyak aktivitas, dan tinggal di tempat dengan cuaca terik.


3. Arthritis adalah penyakit yang hanya menyerang lansia


Dua pertiga dari mereka yang menderita artritis sebenarnya berusia di bawah 65 tahun. Ada lebih dari 100 bentuk artritis yang menyerang orang-orang dari segala usia. Mempengaruhi sekitar tiga dari setiap 1.000 anak, artritis remaja, misalnya, adalah salah satu penyakit paling umum di antara anak-anak.


4. Gula menyebabkan anak-anak hiperaktif


Tidak ada bukti ilmiah yang membangun hubungan antara konsumsi gula dan hiperaktif. Namun, itu tidak berarti bahwa gula sama sekali tidak berbahaya bagi anak-anak. Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi minuman manis pada anak-anak dan kenaikan berat badan.


5. Diet detoks untuk membersihkan racun dari tubuh


Anda juga mungkin pernah membeli produk-produk, yang menawarkan berbagai janji manis untuk membersihkan racun (detokfisikasi) dari tubuh Anda. Sayangnya, kata-kata detoks sering kali hanya sebagai cara pemasaran mereka untuk menarik pembeli saja.

Beberapa ahli kesehatan pernah meninjau 15 produk komersial, yang mengklaim memiliki efek detoks. Produk tersebut mulai dari scrub wajah, hingga air yang bisa diminum. Hasilnya, perusahaan penghasil produk tersebut tidak dapat menjelaskan mekanisme detoksifikasi komoditas mereka, atau jenis racun yang dikeluarkan.

Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk berhati-hati, jika mendapatkan penawaran produk yang bisa mengeluarkan racun. Detoksifikasi paling tepat dilakukan di rumah sakit. Itu pun hanya dilakukan, jika Anda menderita kondisi medis tertentu.


6. Menggunakan microwave dapat merusak zat gizi


Faktanya tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa menggunakan microwave dapat menurunkan kadar gizi dalam makanan. Faktanya, jika Anda menggunakan microwave dengan tepat, sebenarnya ini merupakan cara yang lebih baik untuk mempertahankan vitamin dan mineral dibandingkan dengan metode memasak lainnya. Hal ini dikarenakan ada lebih sedikit zat gizi yang hilang akibat paparan panas yang lebih singkat. Selain itu, cairan yang dibutuhkan untuk memasak makanan dengan microwave pun lebih sedikit, sehingga kandungan gizi dalam makanan tetap terjaga.

Cara terbaik untuk mempertahankan zat gizi dalam makanan Anda adalah dengan menutup wadah atau mangkuk yang aman untuk microwave Anda dengan sedikit air. Pada dasarnya, Anda sedang mengukus makanan dari dalam. Ingat, jangan menambahkan terlalu banyak cairan atau memasak hingga terlalu matang.


7. Cokelat menyebabkan jerawat


Faktanya berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara makan cokelat dan munculnya jerawat. Kebanyakan buktinya tidak meyakinkan atau bertentangan, dan untuk saat ini, hanya sedikit bukti yang menunjukkan bahwa makan cokelat batangan sesekali waktu akan berdampak terhadap kulit Anda.

Sebagian besar dokter setuju bahwa semua itu tergantung pada masing-masing orang. Jika Anda rentan terhadap jerawat, Anda mungkin perlu membatasi konsumsi cokelat dan mencermati jika hal tersebut dapat memberikan perbedaan, dan sebaiknya Anda memilih cokelat hitam alih-alih cokelat susu atau cokelat putih (karena kandungan gulanya lebih sedikit). Namun, Anda tidak perlu berhenti mengonsumsi cokelat sama sekali. Diet yang baik untuk kulit sebenarnya adalah diet sehat dan seimbang! Lemak sehat yang berasal dari lemak ikan, alpukat dan kacang-kacangan, vitamin C yang membentuk kolagen, serta antioksidan lain dari asupan buah dan sayuran setiap hari sama pentingnya untuk mendapatkan kulit yang sehat.


8. Telur buruk bagi kesehatan Anda


Kepercayaan populer akan mengatakan bahwa telur buruk bagi Anda karena mereka meningkatkan kadar kolesterol Anda. Namun, para peneliti telah menunjukkan bahwa makan hingga 12 telur per minggu tidak buruk bagi kesehatan Anda. Studi mereka menunjukkan bahwa makan banyak telur tidak meningkatkan kolesterol, gula darah atau tekanan darah.