Asma merupakan penyakit paru-paru kronis yang membuat sulit bernapas. Asma ini dapat menyebabkan gejala dari ringan hingga berat. Gejala asma memicu pembengkakan pada saluran udara sehingga menjadi lebih kecil dan rapat. Saluran udara yang meradang membuat udara tersumbat yang menyebabkan sulit bernafas dengan normal. Asma ini dapat dialami oleh siapapun termasuk anak-anak.

Asma pada anak-anak adalah ketika saluran udara anak mengalami peradangan dan penyempitan sehingga sulit bernapas. Meskipun kondisi ini umum terjadi, namun asma pada anak-anak merupakan kondisi yang sulit didiagnosis. Hal tersebut karena anak-anak tidak bisa mengutarakan perasaannya sehingga ketika asma dirasakan, akan diketahui ketika anak tersebut menunjukan gejalanya. Terdapat beberapa tipe asma pada anak-anak seperti asma karena alergi, asma bukan alergi, asma setelah olahraga, dan lainnya.

Pengobatan Asma untuk Anak: Anjuran dan Larangan

Tipe Asma pada Anak-anak

Berikut merupakan beberapa tipe asma pada anak-anak dengan gejala dan penyebab yang berbeda. Beberapa jenis asma yang umum didiagnosis pada anak-anak yaitu meliputi:

1. Asma karena Alergi

Gejala asma yang paling umum terjadi yaitu disebabkan oleh sesuatu yang membuat anak alergi seperti debu, makanan tertentu, serbuk sari, bulu hewan, dan lainnya. Selain menyebabkan asma, alergi juga dapat menyebabkan bersin, mata gatal dan berair, pilek, dan ruam pada tubuh.

2. Asma akibat Olahraga

Gejala asma ini disebabkan dehidrasi pada saluran udara akibat pernapasan saat beraktivitas yang berlebihan seperti olahraga, terutama pada udara dingin. Gejala lainnya yang mungkin terjadi adalah sakit tenggorokan, sakit perut, dan penurunan daya tahan tubuh.

3. Asma ketika Batuk

Beberapa anak mungkin mengalami gejala asma berupa batuk kering yang membuat terbangun saat tidur atau muncul setelah olahraga. Kondisi ini dapat memburuk ketika cuaca dingin, cuaca kering, dan memburuk setelah terkena alergi. Dalam beberapa kasus, kondisi ini merupakan gejala awal munculnya asma.

Pengobatan Asma untuk Anak: Anjuran dan Larangan

4. Asma bukan Alergi

Asma ini dapat dipicu oleh hal-hal yang dapat mengiritasi saluran pernapasan seperti polusi, asap, cuaca dingin, kelembaban, stres, dan infeksi saluran pernapasan.

5. Asma Nokturnal

Asma ini terjadi ketika tengah malam saat anak sedang tertidur, biasanya hal yang dapat memicunya adalah adanya sesuatu yang membuat alergi di tempat tidur ataupun saat jendela kamar terbuka. Biasanya anak akan bangun dengan cepat dan kembali tidur setelah beberapa saat. Kondisi ini dapat menyebabkan anak mudah mengantuk di siang hari.

Meskipun asma pada anak memiliki beberapa tipe yang disebabkan oleh gejala berbeda, tetapi asma pada anak memiliki gejala yang sama di setiap tipenya. Gejala asma pada anak-anak juga hampir sama yaitu mengalami penyempitan pada saluran udara akibat adanya peradangan. Asma tidak selalu menimbulkan gejala yang sama pada semua orang, tetapi ada gejala umum yang paling sering terjadi yaitu batuk-batuk, sesak, dan lainnya.

Gejala Asma pada Anak-anak

Gejala asma pada anak-anak hampir sama dengan orang dewasa, namun tidak semua anak mengalami gejala tersebut. Ada beberapa anak yang mengalami satu gejala, berikut merupakan beberapa gejala asma yang umum terjadi pada anak-anak:

Pengobatan Asma untuk Anak: Anjuran dan Larangan
  • Mengi (Wheezing)
  • Batuk yang sangat parah ketika tidur atau muncul saat beraktivitas terutama saat cuaca dingin
  • Sesak di dada
  • Sesak napas atau terengah-engah
  • Napas yang bising

Selain itu, gejala yang dapat menyebabkan asma adalah gejala lebih ringan dan mungkin diabaikan. Gejala tersebut seperti, keterlambatan saat mengobati penyakit seperti flu atau pilek yang membuat saluran pernapasan menjadi kecil, mudah kelelahan saat melakukan aktivitas, hingga mengalami permasalahan ketika makan.

Faktor penyebab asma mungkin berbeda satu dengan yang lainnya, namun para peneliti menduga ada faktor yang sama antaranya adalah genetik atau riwayat keluarga biasanya merupakan penyakit turunan dari orang tua, terlalu sering terpapar polusi udara, asap rokok, dan dapat disebabkan karena infeksi saluran pernafasan pada anak usia dini.

Meskipun penyebab asma telah diketahui yang umumnya terjadi disebabkan karena hal-hal yang sudah dijelaskan sebelumnya. Namun, selain itu asma juga dapat memiliki faktor resiko yang besar terjadi pada bayi kelahiran prematur, anak yang sering terpapar asap rokok terutama saat kehamilan, anak yang memiliki eksim, anak yang memiliki alergi dengan gejala bersin atau hidung tersumbat, dan kondisi bronkiolitis.

Baca artikel lainnya di Galeri Medika

Tingkat Keparahan Asma

Ketika melakukan pemeriksaan atau diagnosa asma, maka akan mencangkup jenis dan tingkat keparahan asma. Berikut merupakan tingkat keparahan asma:

  1. Intermiten: Gejala terjadi kurang dari dua hari dalam seminggu dan tidak berdampak pada aktivitas sehari-hari
  2. Ringan: Gejala terjadi lebih dari dua hari dalam satu minggu, sedikit berdampak pada aktivitas sehari-hari
  3. Sedang: Gejala hampir terjadi setiap hari dan cukup berdampak terhadap aktivitas sehari-hari
  4. Berat/parah: Gejala terjadi sepanjang hari dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari

Jika anak menderita asma, maka dapat disembuhkan menggunakan obat yang tepat sehingga gejalanya akan menjadi ringan ketika anak bertumbuh dewasa, meskipun kemungkinan besar tidak akan hilang sepenuhnya. Ada dua jenis utama obat asma yaitu pereda dan pencegah. Pereda digunakan saat gejala muncul dan obat pencegah digunakan berdasarkan jadwal yang teratur. Agar obat bisa bekerja efektif, biasa digunakan alat bantu bernama Nebulizer ataupun Inhaler. Nebulizer dan Inhaler dapat dibeli di Toko Galer1 Med1ka. Alat tersebut sangat berguna bagi penderita asma untuk mendapatkan obat yang lebih efektif sehingga dapat meredakan gejalanya dengan mudah.

Pengobatan Asma untuk Anak: Anjuran dan Larangan

Penggunaan Nebulizer dan Inhaler

Terdapat dua cara utama untuk memberikan obat langsung ke paru-paru yaitu menggunakan inhaler dan nebulizer. Inhaler memiliki ukuran yang kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana dan biasanya mengeluarkan dosis yang yang terukur jadi tidak perlu khawatir tentang pengukuran dosisnya. Sebelum menggunakan inhaler, perlu dikocok dengan benar agar obatnya tercampur dengan baik. Namun, inhaler ini cukup sulit digunakan bagi anak-anak karena perlu dihirup.

Sedangkan, nebulizer memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan inhaler. Namun, nebulizer ini bagus untuk anak-anak karena obatnya disemprotkan oleh alatnya hanya dalam beberapa menit. Penggunaan nebulizer ini harus diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dan obat masuk secara efektif. Gunakan masker dengan benar bukan hanya didepan wajah saja.

Penggunaan Inhaler dan Nebulizer dapat meredakan gejala asma dan mencegah terjadinya asma. Yang paling penting diperhatikan dalam menggunakan kedua alat tersebut adalah harus sesuai dosis dari dokter. Obat yang bisa digunakan antara lain adalah ventolin, kortikosteroid, dan terbutaline. Obat untuk pencegahan biasanya digunakan agar dapat mengendalikan pembengkakan. Inhaler dan nebulizer dapat dipilih sesuai kemampuan dan kenyamanan anak saat menggunakannya.

Apabila gejala asma pada anak sudah mulai terlihat, maka disarankan untuk segera diperiksa ditangani dengan cepat, jika semakin parah lebih baik periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Setelah diberikan resep obat, maka dapat digunakan alat bantu untuk mengoptimalkan obat yang diberikan sehingga bisa langsung sampai ke paru-paru, baik menggunakan inhaler ataupun nebulizer. Nebulizer ini dapat dibeli secara langsung maupun online di toko Galeri Medika. Selain Nebulizer, Galeri Medika juga menyediakan berbagai alat kesehatan yang dijamin 100% original

Klik Untuk Lihat Sumber>

https://www.verywellhealth.com/how-do-i-know-if-my-child-has-asthma-200894
https://www.verywellhealth.com/asthma-7254764
https://www.omronbrandshop.com/blog/asthma-medication-for-kids-dos-and-donts/