Dispnea atau lebih dikenal dengan sesak napas, merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan menghirup udara ke paru-paru sehingga sulit bernapas. Sesak napas atau dispnea ini bukan penyakit tersendiri namun dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Dispnea dapat terjadi karena berbagai alasan, mulai dari aktivitas fisik yang berat hingga masalah kesehatan seperti penyakit asma. Selain karena hal tersebut, dispnea dapat disebabkan oleh cuaca atau kondisi udara yang buruk.

Sesak napas atau dispnea menjadi menjadi gejala kesehatan terhadap penyakit tertentu terkait dengan penyakit jantung atau paru-paru. Sesak napas juga dapat menjadi tanda kondisi lain seperti asma, alergi, bahkan saat flu berat. Selain masalah kesehatan, sesak napas dapat terjadi akibat olahraga intensif yang terlalu berlebihan ataupun gangguan kecemasan. Dispnea ini terbagi menjadi dua kategori yaitu dispnea akut dan dispnea kronis.

  • Dispnea Akut
    Dispnea akut terjadi secara tiba-tiba, cepat, dan tidak bertahan lama yaitu hanya beberapa jam hingga beberapa hari saja. Terjadinya kondisi dispnea akut dapat disebabkan oleh alergi, kecemasan, olahraga berlebihan, dan penyakit pilek atau flu. Selain hal tersebut, kondisi lebih serius dari dispnea akut dapat disebabkan oleh serangan jantung, anafilaksis, serta emboli paru (gumpalan darah).
  • Dispnea Kronis
    Dispnea kronis merupakan sesak napas yang bertahan lama yaitu beberapa minggu bahkan lebih dan dapat terus muncul kembali. Hal yang dapat menjadi penyebab dispnea kronis yaitu asma, gagal jantung, dan PPOK. Kondisi tubuh yang jarang olahraga juga dapat menyebabkan dispnea kronis atau sesak napas sepanjang waktu.
Dispnea (sesak nafas): Penyebab dan Pengobatannya

Gejala Dispnea

Gejala utama dari dispnea yaitu pernapasan yang tersengal-sengal. Ketika Dispnea terjadi akibat olahraga berlebihan, maka kondisi gejala tersebut dapat terjadi selama 1 atau 2 menit. Jika disebabkan oleh gejala kronis, biasanya gejala tersebut akan berlangsung lebih lama. Nafas menjadi pendek, bibir dan kuku menjadi biru, tidak mampu menarik napas dalam-dalam, suara nafas berisik, dan terasa nyeri dada merupakan gejala dispnea.

Gejala Dispnea ringan akan mengalami tidak mampu menarik napas dalam-dalam dan nafas menjadi pendek sehingga tidak mendapatkan cukup udara ke dalam paru-paru. Namun, pada kasus yang parah akan terasa seolah-olah sedang tercekik yang disertai dengan nyeri dada. Dalam kondisi ketika kesulitan menghirup oksigen maka diperlukan waktu beberapa menit untuk mengambil napas. Namun, hal tersebut akan membaik dengan istirahat dan akan bernapas kembali secara normal setelah beberapa menit.

Penyebab Dispnea

Dispnea dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti olahraga, penyakit, dan kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan sesak napas. Paling umum dari penyebab dispnea adalah masalah jantung dan paru-paru. Jantung dan paru-paru bekerja sama untuk mengirim oksigen melalui darah ke seluruh jaringan tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida. Jika salah satu atau keduanya tidak bekerja dengan baik, maka tubuh akan kekurangan oksigen atau terlalu banyak karbon dioksida sehingga tubuh akan bernafas lebih keras dan menyebabkan sesak napas.

Selain itu, berada di ketinggian juga dapat menjadi penyebab dari Dispnea karena kadar oksigen di ketinggian lebih rendah sehingga akan terasa sesak nafas tiba-tiba. Kondisi lain yang dapat menjadi penyebab dispnea adalah:

  • Gagal jantung
  • Tekanan darah rendah
  • Pneumonia
  • Gumpalan darah di paru-paru (Emboli paru)
  • Pneumotoraks
  • Keracunan karbon monoksida
  • Reaksi alergi parah (Anafilaksis)
  • Stress atau kecemasan
  • Suhu ekstrim
  • PPOK
  • Kanker
  • Hipertensi paru-paru
  • Obesitas
  • Asma

Selain hal tersebut, sesak napas juga bisa disebabkan oleh sepotong makanan atau suatu objek yang menghalangi saluran udara sehingga nafas menjadi pendek dan sulit menarik nafas. Kondisi kesulitan bernafas yang cukup parah dapat menyebabkan seseorang kekurangan oksigen bahkan kehilangan kesadaran. Pada kasus yang lebih parah, kekurangan oksigen jangka panjang bisa menyebabkan kadar oksigen dalam tubuh dan kadar oksigen dalam darah rendah. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut beresiko mengakibatkan komplikasi kesehatan lain yang lebih serius, seperti kerusakan otak dan gagal ginjal.

Baca artikel lainnya

Cara Mengobati Dispnea

Mengobati dispnea berarti mengobati hal yang menjadi penyebab sesak nafas. Berikut merupakan beberapa cara untuk mengobati dispnea:

1. Olahraga

Olahraga dapat meningkatkan kekuatan jantung dan paru-paru. Selain itu, olahraga dapat dilakukan jika penyebab dispnea adalah obesitas. Dengan olahraga maka berat badan akan berkurang sehingga resiko terkena dispnea pun akan berkurang. Lakukan olahraga rutin minimal 30 menit sehari untuk memiliki tubuh yang lebih sehat.

2. Obat

Obat-obatan dapat digunakan ketika sedangs sesak napas. Menggunakan obat inhalasi biasanya digunakan oleh seseorang yang memiliki penyakit asma dan PPOK. Obat tersebut akan berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit dan mampu mengatasi sesak nafas.

3. Pemberian Oksigen Tambahan

Pemberian oksigen tambahan dapat dilakukan jika kadar oksigen dalam darah terlalu rendah. Pemberian tambahan oksigen ini dilakukan menggunakan tabung oksigen melalui hidung.

4. Rehabilitas Paru-paru

Dispnea merupakan salah satu dari gejala gagal jantung. Gagal jantung merupakan kondisi dimana jantung terlalu lemah untuk memompa darah dalam memenuhi kebutuhan organ tubuh. Rehabilitasi jantung dapat membantu dalam mengobati gagal jantung dan kondisi terkait jantung lainnya. Pada kasus yang parah dari gagal jantung, mungkin memerlukan alat bantu seperti pompa buatan untuk membantu fungsi jantung.

Dispnea (sesak nafas): Penyebab dan Pengobatannya

Tips Mencegah Dispnea

Dispnea akan sembuh jika dilakukan pengobatan dengan benar. Biasanya pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab terjadinya dispnea. Kebanyakan orang hanya mengalami sesak nafas di waktu tertentu dan hanya sebentar, namun hal tersebut bisa terjadi berulang sesuai dengan penyebab dari dispnea itu sendiri. Namun, sesak nafas dapat dicegah dengan berbagai cara. Berikut merupakan cara untuk mencegah terjadinya dispnea.

  1. Jangan merokok dan hindari asap rokok
  2. Menggunakan masker apabila keluar ruangan untuk mencegah terkena polusi udara
  3. Hindari aktivitas pada suhu terlalu panas atau terlalu dingin untuk menghindari dispnea
  4. Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari
  5. Menggunakan obat sesuai dengan saran dokter terutama bagi penderita asma
  6. Mengelola stress dan beban pikiran yang membuat kondisi tertekan

Dispnea atau sesak nafas merupakan suatu kondisi yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada seseorang. Meskipun dapat disebabkan oleh beberapa hal, dispnea akan sembuh jika dilakukan dengan pengobatan yang benar. Ikuti langkah-langkah pencegahan dispnea untuk mengurangi resiko terjadinya dispnea. Jangan lupa untuk selalu konsultasikan dengan dokter apabila kondisi sesak nafas tidak kunjung berhenti dan menjadi semakin serius.

Ingin tahu informasi menarik lainnya? Yuk, kunjungi website Galeri Medika. Di Galeri Medika, Kamu juga bisa membeli alat kesehatan yang dijamin 100% Original dan dapat dikirim ke seluruh Nusantara menggunakan jasa ekspedisi terpercaya.

Klik Untuk Lihat Sumber>

https://www.healthline.com/health/dyspnea#treatment
https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/16942-dyspnea
https://hellosehat.com/pernapasan/pengertian-sesak-napas/
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/sesak-napas