Tensimeter atau yang lebih tepatnya disebut sfigmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah pada tubuh. Alat ini umumnya akan selalu berada di ruangan praktek dokter dan sekarang ini juga banyak ditemukan di apotik atau toko alat kesehatan lainnya guna pemeriksaan tekanan darah rutin.

Prinsip kerja tensimeter sendiri yaitu dengan menyumbat parsial arteri brakialis (pembuluh darah arteri pada lengan) sehingga terbentuk aliran turbulen dalam pembuluh darah yang akan menimbulkan bunyi di setiap pulsasi/denyut pembuluh darah yang disebut bunyi Korotkoff dan dapat didengar melalui stetoskop (untuk tensimeter jenis aneroid). Namun, menggunakan tensimeter jenis ini tergolong cukup repot karena haruslah memiliki keahlian khusus / orang yang berkerja dibidang kesehatan untuk dapat mendengar bunyi korotkoff itu sendiri.

Tensimeter

Untuk itu, tensimeter digital akan menjadi cara yang tepat bagi Anda untuk melakukan pemantauan tekanan darah di rumah karena tidak memerlukan keahlian khusus untuk menggunakannya. Hasil pemeriksaan akan otomatis keluar dilayar monitor setelah pemeriksaan selesai, ini juga akan menghemat biaya pengeluaran layanan kesehatan Anda. Tensimeter Digital Beurer keluaran Jerman ini menjadi salah satu tensimeter dengan banyak peminatnya. Berbagai varian tipe, desain yang menarik serta fitur yang berbeda-beda pada tensimeter digital Beurer mungkin akan membingungkan bagi Anda yang pemula.

Oleh karenanya dalam kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi mengenai perbandingan tensimeter digital Beurer tipe BM 26, BM 28 dan BM 55 sehingga Anda dapat memilihnya sesuai kebutuhan.


Tensimeter Digital Beurer

Pada table diatas dapat disimpulkan bahwa Beurer BM-55 memiliki fitur yang paling banyak diantara tipe lainnya. Beurer BM-55 dilengkapi resting indicator yang telah dipatenkan akan mempermudah Anda untuk mengetahui posisi tubuh yang benar saat pengukuran, hal ini tentu akan mempengaruhi hasil keakuratan pengukuran tekanan darah Anda.

Dari segi unit item yang didapat, Beurer BM 28 lebih unggul karena dilengkapi dengan adaptor tambahan sehingga menghemat biaya pergantian baterai. Adaptor sendiri berfungsi sebagai pengganti baterai, cara pemasangannya cukup mudah yaitu dengan memasukan ujung kabel adaptor pada lubang tensimeter yang tersedia setiap kali Anda akan menggunakannya. Untuk rentan pengukuran denyut nadi tipe BM-28 juga lebih unggul dengan mampu mengukur rentan 40-199/menit dibanding dua tipe lainnya yang hanya mampu mengukur maksimal 180/menit.

Namun pada ketiga tipe tensimeter digital Beurer sama-sama memiliki fitur andalan yaitu mampu mendeteksi Arrhythmia. Aritmia atau arrhythmia adalah suatu penyakit jantung (kardiovaskuler) yang cukup umum. Kondisi ini mengakibatkan denyut jantung berdetak jadi lebih cepat atau lebih lambat dari angka normal (60-100 denyut per menit), bahkan terasa detak jantung tidak beraturan. Pada tensimeter digital Beurer tipe BM-26, BM-28 dan BM-55 ini Anda akan dengan mudah mengetahuinya apabila ada yang tidak beres dengan denyut jantung Anda. Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga terjadi diikuti dengan gejala lain seperti kepala pusing, tubuh lemah, atau sesak napas apabila kondisi cukup parah.