Jika seseorang pernah menjalani operasi atau mengalami cedera berat atau menderita dengan kondisi tertentu, dokter biasanya akan menyarankan rehabilitasi medik atau disebut juga rehab medik untuk membantu dalam proses pemulihan. Ada berbagai jenis pelayanan rehabilitasi yang tersedia untuk membantu seseorang dalam proses pemulihan. Dengan melakukan rehabilitasi dapat membantu seseorang meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, dan emosional.

Pada artikel ini, kami akan berikan uraian apa itu rehabilitasi medik, apa saja jenis terapinya, serta faktor-faktor yang perlu diperhatikan saat menjalani rehabilitasi medik.

Rehabilitasi medik merupakan terapi untuk pemulihan tubuh merujuk pada serangkaian progoram medis yang dirancang untuk membantu seseorang memperbaiki fungsi fisik setelah mengalami cedera, menderita penyakit permanen atau kondisi medis tertentu yang mempengeruhi gerak fungsionalitas tubuh.

Tujuan utama dari rehabilitasi medik adalah untuk membantu seseorang mencapai tingkat kesehatan dan kemampuan fisik yang optimal, sehingga seseorang dapat kembali berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Rehab medik mencakup setiap kelompok umur, mulai dari bayi baru lahir, anak dan remaja, orang dewasa muda, hingga lanjut usia. Sebagai gambaran, kondisi kesehatan yang paling umum ditangani dengan rehabilitasi ini antara lain sebagai berikut.

Cedera dan trauma, seperti:

  • Luka bakar
  • Kehilangan anggota tubuh atau amputasi
  • Patah tulang, termasuk patah tulang multipel pada tulang panjang di tungkai dan patah tulang pinggul, tulang belakang, atau tengkorak
  • Cedera otak traumatis (TBI) atau gegar otak (TBI ringan)
  • Cedera saraf tulang belakang
  • Kehilangan penglihatan atau pendengaran

Penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi mobilitas, seperti:

  • Distrofi otot
  • Spina bifida
  • Kelumpuhan otak atau cerebral palsy
  • Radang sendi
  • Skoliosis atau kelengkungan tulang belakang
  • Kerusakan otot, ligamen, tendon, atau tulang rawan
  • Artroplasti/penggantian lutut
  • Penggantian pinggul
  • Stroke
  • Penyakit Parkinson dan gangguan degeneratif terkait

Baca artikel lainnya

Pembedahan atau pengobatan jangka panjang untuk penyakit atau penyakit lain yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi, seperti:

  • Nyeri kronis/neuropati
  • Infeksi parah
  • Diabetes
  • Kanker (termasuk terapi kemo dan radiasi)
  • Penyakit arteri perifer
  • Gagal jantung

Pada anak-anak, rehab medik biasanya diperlukan untuk kondisi berikut ini.

  • Kelainan genetik atau cacat lahir.
  • Keterbelakangan mental.
  • Penyakit otot dan saraf.
  • Gangguan perkembangan atau kelainan sensorik
  • Autisme dan kondisi sejenisnya.
  • Terlambat bicara dan gangguan sejenisnya.

Rehabilitasi medik juga dapat dilakukan pada orang sehat yang aktif berolahraga, misalnya atlet atau olahragawan. Terapi ini bertujuan untuk mencegah dan mengatasi cedera akibat aktivitas fisik berat.

jenis terapi dalam rehabilitasi medik

Jenis-Jenis Terapi Umum Dalam Rehabilitasi Medik

Rehabilitasi medik untuk pemulihan tubuh melibatkan berbagai jenis terapi dan latihan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Ada berbagai jenis terapi yang umum dalam rehabilitas medik. Setiap bentuk rehabilitasi melayani tujuan yang bermanfaat dalam membantu seseorang mencapai pemulihan penuh, tetapi semua berbagi tujuan akhir membantu pasien kembali ke gaya hidup sehat dan aktif.

1. Terapi Fisik

Terapi fisik atau fisioterapi ditujukan bagi seseorang yang mengalami masalah nyeri, kesulitan bergerak, serta belum bisa menjalani kegiatan dengan normal. Terapi ini umumnya digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, memperbaiki gerakan, memberikan rehabilitasi setelah cedera, pasien stroke atau pasca operasi, membantu pemulihan setelah melahirkan, membantu pemulihan cedera terkait olahraga dan banyak lagi.

Jika dokter merkomendasikan Anda untuk rehabilitasi medik pasca operasi terapis profesional akan memulai dengan menilai berbagai aspek, seperti keseimbangan, detak jantung, postur tubuh, dan seberapa baik Anda dapat berjalan atau menaiki tangga. Dari sana, petugas terapis Anda akan mengembangkan rencana untuk meredakan gejala dan membantu Anda mendapatkan kembali fungsi atau mobilitas. Terapi umum meliputi:

  • Latihan dan peregangan khusus yang dirancang untuk menghilangkan rasa sakit, meningkatkan mobilitas, atau meningkatkan kekuatan
  • Terapi pijat, terapi ultrasound atau pemakaian suhu panas atau dingin untuk meredakan nyeri otot dan kejang
  • Rehabilitasi dan latihan untuk membantu belajar menggunakan anggota tubuh buatan
  • Berlatih dengan menggunakan alat bantu jalan seperti tongkat, kruk, walker atau kursi roda
  • Latihan keseimbangan dan gaya berjalan
  • Terapi untuk mengelola nyeri (TENS)
  • Terapi untuk penguatan kardiovaskular
  • Perawatan luka bakar atau penggunaan ortotik (body support)

2. Terapi Okupasi

Terapi okupasi berfokus pada pemulihan kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang diperlukan. Rehab medik ini fokus mengembalikan gerak motorik halus, fungsi indera, dan kemampuan sejenisnya yang diperlukan pasien untuk hidup secara mandiri.

Seorang terapis akan membantu dengan melakukan perubahan pada hal-hal yang menghambat kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana seperti makan, berpakaian, menyikat gigi dan lain-lain. Terapis akan membantu pasien berlatih melakukan kegiatan umum seperti.

  • Melakukan perawatan diri dari mandi hingga memakai baju.
  • Menulis dan menyalin catatan.
  • Memegang dan mengendalikan alat tulis, gunting, dan lain-lain.
  • Melempar dan menangkap bola.
  • Menanggapi rangsangan panca indera.
  • Menyesuaikan dan menggunakan alat makan.

Terapis terkadang juga menyarankan beberapa perubahan di rumah supaya Anda lebih mudah menjalani kegiatan sehari-hari. Anda mungkin perlu memasang pegangan pada dinding kamar mandi atau mengganti lampu dengan cahaya yang lebih terang.

jenis terapi dalam rehabilitasi medik

3. Terapi Wicara

Terapi wicara pada rehabilitas medik dapat membantu mengobati berbagai macam masalah yang melibatkan bahasa, komunikasi, suara, bernapas dan menelan. Untuk pasien bayi baru lahir, terapis wicara dapat membantu kondisi seperti pasien cerebral palsy dan down syndrome yang menyebabkan kesulitan minum, menelan, atau berkomunikasi.

Anak-anak dengan masalah bicara seperti gagap atau cadel dapat memperoleh manfaat dari latihan komunikasi di bawah instruksi terapis. Selain anak-anak orang dewasa dengan kesulitan berbicara akibat stroke,penyakit Parkinson atau demensia, juga dapat memperoleh manfaat dari bantuan ahli terapi wicara.

Tujuan rehab medik ini tak lain agar pasien mampu berkomunikasi, menelan, dan bernapas dengan sebaik mungkin. Terapi wicara dilakukan dengan latihan berkomunikasi, bersuara, serta melafalkan huruf dan kata.

Terapis juga memberikan terapi makan dan menelan dengan melatih lidah, rahang, serta bibir guna memperkuat otot-otot di sekitar mulut dan tenggorokkan.

4. Terapi Rehab Medik Lainnya

Selain terapi fisik, okupasi, dan wicara yang sudah dijelaskan di atas, berikut ini jenis terapi lain yang termasuk dalam rehabilitasi medik.

  • Terapi kognitif untuk mengatasi gangguan ingatan, pemusatan perhatian, serta aspek sejenisnya yang berkaitan dengan kemampuan berpikir.
  • Farmako rehabilitasi dengan memberikan obat-obatan guna memulihkan fungsi fisik atau psikis.
  • Terapi rekreasional untuk meningkatkan kesehatan sosial dan emosional melalui seni, permainan, latihan relaksasi, dan terapi dengan hewan.
  • Vokasional untuk membangun kemampuan yang dibutuhkan pasien ketika bersekolah atau bekerja.
  • Terapi seni atau musik untuk membantu pasien mengungkapkan emosi, meningkatkan kemampuan belajar, dan bersosialisasi.

Rehabilitasi medik untuk pemulihan tubuh berfokus untuk memulihkan fungsi fisik, psikologis, maupun sosial seseorang. Perencanaan rehabilitasi sering kali disusun oleh tim medis yang terdiri dari berbagai spesialis, termasuk dokter, terapis fisik, terapis okupasi, dan ahli lainnya.

Masa rehabilitasi tentu memakan waktu yang lama. Meski demikian, seluruh prosesnya akan membantu pasien dalam menjalani kehidupannya seoptimal mungkin. Dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, seseorang dapat mencapai pemulihan yang optimal dan kembali menikmati kualitas hidup yang lebih baik.

Sumber>
  • https://www.nichd.nih.gov/health/topics/rehabilitation-medicine/conditioninfo/need
  • https://integrisok.com/resources/on-your-health/2018/may/a-guide-to-different-types-of-rehabilitation-therapy
  • https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/rehabilitasi-medik/
  • https://blog.rehabselect.net/7-types-of-rehabilitation-therapy