Depresi merupakan salah satu kesehatan mental serius yang berbahaya dan banyak terjadi ditandai dengan suasana hati yang terus-menerus merasa tertekan atau kehilangan minat dalam beraktivitas, sehingga mengakibatkan penurunan kualitas hidup sehari-hari. Depresi ditandai dengan memburuknya suasana hati yang menetap selama berminggu-minggu atau lebih dari 6 bulan berturut-turut.

Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang. Jika kesehatan mental terganggu, maka akan timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan dapat memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat setidaknya ada 260 juta penderita depresi di seluruh dunia. Dari sekian banyak penderita depresi tersebut, diperkirakan ada 800.000 kasus kematian akibat bunuh diri yang disebabkan oleh depresi.

Ketahui Lebih Jauh Tentang Macam-Macam Depresi



Macam-macam depresi ada banyak ada yang ringan, namun ada juga yang cukup parah hingga berisiko mengancam nyawa. Oleh karena itu, Anda perlu mengenali apa saja macam-macam depresi tersebut.

1. Depresi klinis

Disebut juga dengan major depression atau depresi berat. Orang dengan kondisi ini biasanya mengalami gejala depresi yang konstan dan berlangsung lama, setidaknya sekitar enam bulan. Gejala yang dialami bisa dalam tingkat yang ringan hingga parah.Sering kali kondisi ini bersifat kambuhan. Namun, dalam kasus tertentu, seseorang bisa saja mengalaminya hanya satu kali dalam seumur hidupnya.

2. Depresi psikosis

Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami depresi yang dibarengi waham. Maka selain mengalami perubahan suasana hati secara drastis, pengidapnya juga mungkin kesulitan untuk membedakan mana realita dan ilusi. Misalnya, Anda merasa melihat atau mendengar hal-hal yang orang lain tidak alami.

3. Dysthmia

Dysthmia atau juga persistent depressive disorder adalah bentuk lain dari depresi kronis. Gejala depresi jenis ini cenderung ringan. Meski begitu, gejala yang dialami bertahan setidaknya dua tahun.Banyak orang tak menyadari mengalami kondisi ini karena terbiasa berpikir bahwa perubahan suasana hati yang mereka rasakan merupakan bagian dari “jati dirinya”.

4. Postpartum depression

Kondisi ini biasanya terjadi setelah melahirkan, tapi jauh lebih serius daripada baby blues. Pasalnya, gejala yang ditimbulkan lebih intens dan berlansung lama.Perasaan sedih dan cemas yang berlebihan setelah melahirkan memengaruhi kemampuan wanita dalam mengurus bayi dan dirinya sendiri.

5. Postpartum depression

Kondisi ini disebut juga sebagai depresi musiman. Gejala yang Anda alami mungkin hanya akan timbul dalam waktu-waktu tertentu, misalnya ketika musim dingin dan musim panas.Para ahli menyakini bahwa SAD disebabkan karena gangguan pada ritme sirkadian tubuh. Kondisi ini lebih mungkin dialami oleh orang-orang yang tinggal belahan bumi bagian utara atau selatan.

6. Gangguan bipolar

Bipolar disorder adalah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan pergantian suasana hati secara ekstrem. Periode suasana hati yang meningkat secara abnormal. Kondisi ini dikenal sebagai “mania”. Sebagian besar dari mereka yang menderita penyakit bipolar juga memiliki episode depresi berat.

Tanda dan Gejala Depresi



Gejala atau ciri-ciri depresi yang timbul bukan hanya sekadar rasa sedih atau tidak peduli sesaat. Ciri-ciri orang depresi dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu psikologi dan fisik. Dari aspek psikologi, ciri-ciri depresi meliputi :

• Selalu dibebani rasa bersalah.
• Merasa putus asa, rendah diri dan tidak berharga.
• Selalu merasa cemas dan khawatir yang berlebihan.
• Suasana hati yang buruk atau sedih secara berkelanjutan.
• Mudah marah atau sensitif, serta mudah menangis.
• Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengambil keputusan.
• Tidak tertarik dan tidak memiliki motivasi terhadap segala hal.
• Timbul ide untuk menyakiti diri sendiri atau percobaan bunuh diri

Sementara itu, dari aspek fisik ciri-ciri depresi terdiri dari:

• Selalu merasa kelelahan dan hilang tenaga.
• Selera makan menurun atau tidak berselera makan.
• Insomnia atau malah teralalu lama tidur
• Pusing atau rasa nyeri yang tidak jelas alasannya.
• Pergerakan tubuh dan bicara yang lebih lambat dari biasanya.
• Tidak ada gairah seksual.
• Perubahan berat badan.

Depresi bukanlah sekadar rasa sedih biasa. Tanpa penanganan yang tepat, depresi cenderung akan menetap dan bisa bertambah parah. Hal inilah yang kemudian berpotensi menyebabkan penderita depresi rentan mencoba bunuh diri, mengonsumsi alkohol berlebihan, atau menyalahgunakan narkoba..
Oleh karena itu, jika Anda mengalami depresi, apa pun jenisnya, sebaiknya konsultasikan hal tersebut ke psikiater agar kondisi Anda dapat ditangani dengan baik. Untuk menentukan jenis depresi yang Anda derita, dokter akan melakukan pemeriksaan kejiwaan.


Perlu dipahami bahwa gangguan mental bisa disembuhkan dengan penanganan yang tepat. Termasuk, dalam kasus depresi. Namun, Anda tak bisa mengatasinya seorang diri. Anda membutuhkan bantuan orang lain.