Meluapkan amarah memang boleh saja, karena hal tersebut dapat membuat Anda berpikir lebih rasional. Namun saat luapan marah anda sudah tidak terkontrol, seperti sering marah-marah maka hal itu tidak baik. Bahkan sering marah-marah berisiko mengundang masalah kesehatan yang cukup serius.

1. Ledakan kemarahan sangat berisiko terhadap hati Anda. Secara fisik, hal yang paling rusak adalah pada kesehatan jantung Anda. Dalam dua jam setelah ledakan kemarahan, peluang mengalami serangan jantung berlipat ganda.
Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa orang dengan kecenderungan marah sebagai sifat kepribadian memiliki risiko dua kali lebih besar terkena penyakit jantung daripada rekan-rekan mereka yang kurang marah.

2. Marah meningkatkan risiko stroke. Jika Anda cenderung memukul, berhati-hatilah. Salah satu studi menemukan terdapat risiko tiga kali lebih tinggi mengalami stroke karena membekunya darah ke otak atau pendarahan di dalam otak selama dua jam setelah ledakan kemarahan. Bagi orang-orang dengan aneurisma di salah satu arteri otak, terdapat risiko enam kali lebih tinggi untuk meningkatkan risiko aneurisma ini setelah ledakan kemarahan.
Ada kabar baiknya, yaitu Anda bisa belajar mengendalikan ledakan kemarahan itu. Untuk mengubah efek buruk marah menjadi positif, Anda harus terlebih dahulu mengidentifikasi apa yang menjadi pemicu Anda marah, dan kemudian mencari tahu bagaimana mengubah respons Anda. Alih-alih kehilangan kesabaran, lakukan pernapasan dalam. Gunakan keterampilan komunikasi yang tegas.

3. Marah dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Jika Anda terus-menerus marah, Anda mungkin merasa lebih sering sakit. Dalam satu penelitian, para ilmuwan Universitas Harvard menemukan bahwa pada orang sehat, hanya mengingat pengalaman marah dari masa lalu mereka menyebabkan penurunan selama enam jam pada tingkat antibodi imunoglobulin A, garis pertahanan pertama sel terhadap infeksi.

4. Masalah kemarahan dapat membuat kecemasan Anda bertambah buruk. Jika Anda khawatir, penting untuk dicatat bahwa kecemasan dan kemarahan dapat berjalan seiring. Dalam sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal yang berjudul Cognitive Behavior Therapy, para peneliti menemukan bahwa kemarahan dapat memperburuk gejala gangguan kecemasan umum yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan kekhawatiran berlebihan dan tidak terkendali yang mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.

5. Kemarahan juga terkait dengan depresi. Sejumlah penelitian mengaitkan depresi dengan agresi dan ledakan kemarahan, terutama pada pria.

6. Permusuhan bisa melukai paru-paru Anda. Bukan perokok? Anda masih bisa melukai paru-paru jika Anda orang yang terus-menerus marah dan bermusuhan. Sekelompok ilmuwan Universitas Harvard mempelajari 670 pria selama delapan tahun menggunakan metode penilaian skala permusuhan untuk mengukur tingkat kemarahan dan menilai setiap perubahan fungsi paru-paru pria. Para pria dengan peringkat permusuhan tertinggi memiliki kapasitas paru-paru lebih buruk secara signifikan, yang meningkatkan risiko masalah pernapasan. Para peneliti berteori bahwa peningkatan hormon stres , yang berhubungan dengan perasaan marah, menciptakan peradangan di saluran udara.

7. Kemarahan bisa mempersingkat hidup Anda. Benarkah orang bahagia hidup lebih lama? Menurut pakar ahli, stres sangat erat kaitannya dengan kesehatan umum. Jika Anda stres dan marah, Anda akan mempersingkat masa hidup Anda. Sebuah studi Universitas Michigan yang dilakukan selama 17 tahun menemukan bahwa pasangan yang menahan amarahnya memiliki umur yang lebih pendek daripada mereka yang siap mengatakan ketika mereka marah.

 

 

 

Jika Anda bukan seseorang yang nyaman menunjukkan emosi negatif, maka bekerja dengan terapis atau berlatih sendiri untuk menjadi lebih ekspresif. Menurut para ahli Belajar mengekspresikan kemarahan dengan cara yang tepat sebenarnya adalah cara mealmpiaskan kemarahan yang sehat. Jika seseorang melanggar hak Anda, Anda harus memberi tahu mereka. Katakan secara langsung kepada orang-orang tentang apa yang membuat Anda marah, dan apa yang Anda butuhkan.

 

Cara agar bisa tidak mudah marah

• Setiap kali Anda akan bereaksi negatif, tenangkan diri dengan mengambil napas panjang dan menutup mata.
• Anda tidak dapat mengubah situasi tertentu, tetapi dapat mengubah pola pikir Anda dari sudut pandang yang membuat marah atau frustasi menjadi sudut pandang yang membuat Anda merasa lebih baik.
• Ubah fokus Anda. Jika Anda lebih sering merasa rendah diri karena menganggap orang lain lebih hebat, ubah fokus pada diri sendiri, apa yang ingin Anda kerjakan, dan kemampuan yang ingin Anda tingkatkan, sehingga membuat Anda lebih percaya diri.
• Hindari situasi yang membuat Anda mudah merasakan emosi negatif. Sebagai contoh, jika Anda mudah kesal saat terburu-buru, maka Anda dapat mengatur waktu untuk berangkat lebih awal. Dengan begitu, kemacetan atau pun pengguna jalan yang lambat tidak akan terlalu membuat Anda terganggu atau bahkan dapat dihindari.

 

Itulah dampak buruk dari marah dan memendamnya. Hal yang harus diketahui adalah emosi bukan sebuah jalan yang tepat untuk memecahkan sebuah masalah anda punya riwayat penyakit. Pastikan jika Anda memiliki masalah kepada seseorang, bicarakan dengan baik-baik. Diskusikan kemudian cari jalan keluarnya dengan memenuhi apa yang kedua belah pihak mau.