Di negara-negara tropis seperti di Indonesia, tingkat kelembaban pada umumnya relatif tinggi, dengan suhu yang relatif konstan, tingkat kelembaban tidak banyak mengalami perubahan sepanjang tahun. Perubahan drastis biasanya terjadi pada saat memasuki musim hujan dan musim kemarau.

 

Negara Indonesia termasuk dalam iklim tropis basah atau daerah hangat lembab yang ditandai dengan:
• Kelembaban udara yang relatif tinggi (pada umumnya di atas 90%)
• Curah hujan yang tinggi
• Temperatur tahunan di atas 18°C (dan dapat mencapai 38°C pada musim kemarau).
• Perbedaan antar musim tidak terlalu terlihat, kecuali periode sedikit hujan dan banyak hujan yang disertai angin kencang

Selain iklim tropis basah, ada pula iklim tropis kering dengan ciri-ciri sebagai berikut:
• Kelembaban udara yang relatif rendah (umumnya dibawah 50%)
• Curah hujan yang juga rendah
• Radiasi matahari ke wilayah yang memiliki iklim tropis kering langsung tinggi dan maksimal karena jarang terdapat awan
• Banyak terdapat gurun pasir karena sangat jarang terjadi hujan
• Pada sore hari sering terdengar ledakan batu-batu akibat perubahan suhu ekstrem
Kelembaban biasanya diukur dengan hygrometer dan dilaporkan sebagai relatif -% uap air di udara ruangan relatif terhadap jumlah total uap di udara ruangan yang sama mungkin mengandung pada suhu yang diberikan.

 

 

Lalu, apakah benar kelembaban udara yang rendah bisa memberikan efek samping pada penyakit dalam hidung seperti mimisan dan penyakit lainnya?

 

 

 

 

Kelembaban udara bisa menjadi semakin turun saat memasuki musim dingin. Kelembaban udara yang sangat rendah ini dapat menyebabkan beberapa efek pada kesehatan misalnya:
1. Mukosa hidung menjadi lebih kering sehingga hidung menjadi mudah tersumbat dan bisa menjadi mudah berdarah dan mengakibatkan mimisan
2. Kulit secara umum menjadi lebih kering dan kulit yang kering ini memudahkan  munculnya penyakit seperti dermatitis atopik. Kulit tangan yang menjadi lebih sering luka setelah mencuci juga dapat disebabkan karena kulit yang menjadi lebih kering ini.
3. Bibir menjadi lebih kering dan mudah pecah-pecah

Selain mimisan, kelembaban udara yang rendah juga bisa menyebabkan flu dan batuk juga nih. Kalau anda bekerja sebagai pegawai kantoran yang bekerja didalam ruangan berAC, itu sangat beresiko terpapar udara kering.Udara kering akan dirasakan dibawah 30%. Kondisi ini akan parah saat musim hujan. Mengapa ? karena pada musim hujan kelebaban udara outdoor akan menurun sehingga kelembaban udara di indoor juga akan menurun atau lebih rendah.

Rongga mulut kita dilapisi oleh lapisan mukosa (berwarna merah muda, seperti yang ada dalam mulut), yang diluarnya dilapisi oleh lendir. Normalnya, rongga mulut dan rongga hidung tidak kering, melainkan sedikit berair karena lendir tersebut. Saat udara kering, penguapan lendir-lendir ini cenderung terjadi lebih cepat karena kanduangan uap air di udara sedikit, sehingga lebih banyak uap air untuk masuk. Penguapan lendir yang cepat tidak diimbangi dengan produksi lendir yang cepat sehingga kondisi lapisan mukosa kering.

Pastinya lendir itu sendiri berfungsi untuk menangkap debu-debu, bakteri, virus dan mikroorganisme lainnya yang terhirup atau tertelan oleh kita agar tidak masuk lebih jauh ke dalam tubuh. Makanya tidak heran, ketika keadaan mulut dan hidung kering, kita akan lebih mudah terkena flu, batuk dan penyakit pernapasan lainnya, apalagi bagi anda yang memiliki riwayat alergi.

 

 

Nah, kalau kelembaban udara yang rendah bisa mempengaruhi pernapasan. Apakah kelembaban udara yang tinggi akan aman untuk kesehatan? Tentu saja tidak! Yuk simak penjelasannya dibawah ini.

 

 

Kelembaban udara yang tinggi bisa menyebabkan resiko yang lebih tinggi akan infeksi pernapasan. Kalau kelembaban udara rendah bisa menyebabkan iritasi pernapasan karena kekurangan lendir untuk menangkap debu, virus dan mikroorganisme. Sementara, kelembaban udara yang tinggi membantu pertumbuhan miroorganisme pada lingkungan sekitar. Sebagai contoh kecil yang bisa kita lihat pada tembok rumah kita. Apabila ada perubahan warna cat rumah atau bercak-bercak pada tembok itu kemungkinan besar telah di invasi oleh jamur. Karena jamur-jamur mikroskopis yang menyebabkan penyakit juga suka dengan udara yang lembab. Jadi, apabila rumah kita kurang terpapar sinar matahari. Jamur-jamur ini akan menghasilkan spora yang kemudian bebas lepas diudara dan apabila terhirup oleh kita bisa menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan.

Berikut ini beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengatasi masalah diatas:
1. Anda bisa mengecek suhu ruangan anda pakai alat pengukur suhu kelembaban atau thermometer hygrometer. Apakah ruangan anda termasuk ruangan yang kering / terlalu lembab ?
2. Anda bisa menggunakan Humidifier atau yang biasa dikenal dengan Pelembab Udara di ruangan anda.
3. Jangan terlalu sering mandi dan gunakan sabun yang lembut saat mandi
4. Banyak minum air putih apalagi kalau kelembaban udara sedang kering.

Anda bingung harus beli hygrometer dan humidifier yang seperti apa ? Tenang, kami punya rekomendasi alat nya nih. Kami menjual alat-alat kesehatan yang bisa membantu melembabkan kondisi didalam ruangan anda.

 

1. Thermo Hygrometer - Beurer HM16

 

Thermo Hygrometer memonitor dengan sempurna lingkungan dalam ruangan. Termometer ini menampilkan suhu kelembaban. Ikon wajah membantu Anda untuk mengklasifikasikan hasil pengukuran.
Fitur Produk:
- Menampilkan suhu dan kelembaban
- Ikon Wajah
- Standalone atau gantunng thermo Hygrometer
- Menampilkan suhu maksimum/minimum dan kelembabab relatif
- Dapat diatur ke °C/°F
- Dudukan dan kait lipat untuk pengencang di dinding

 

2. Beurer Pelembab Udara LA 30

 

Aroma diffuser dan Pelembab Udara ini menciptakan suasana yang menyenangkan dan santai dengan wewangian individu untuk setiap ruangan. Alat ini juga dilengkapi dengan lampu LED yang mengubah warna dan teknogi pelembab ultrasound.
Fitur Produk:
- Teknologi pelembab ultrasound
- Cocok untuk minyak aroma yang larut dalam air
- Dengan cahaya LED yang berubah warna
- 1-level operation
- Tidak berisik
- Otomatis OFF
- Komponen yang dapat dibersihkan

 

Kesimpulan

Dari artikel diatas, kita dapat mengetahui bagaimana pentingnya mengetahui suhu kelembaban di dalam ruangan dan pentingnya menjaga kesehatan dari hal yang terkecil. Tetap semangat untuk jaga kesehatan dimana pun berada. Semoga artikel ini dapat membantu kalian yang membaca untuk lebih memperhatikan kelembaban ruangan dirumah ataupun di kantor.