Jenis-jenis Hernia

 

 

 

Hernia terdiri atas beberapa jenis, yaitu:

 

Hernia inguinalis
Hernia inguinalis adalah kondisi penonjolan organ, seperti usus dan jaringan yang ada di dalam perut, ke area inguinal atau selangkangan. Hernia inguinal adalah salah satu jenis hernia yang paling sering terjadi.

Hernia femoralis
Hernia femoralis terjadi bila usus memasuki saluran yang dilalui pembuluh darah paha. Posisinya lebih sedikit ke bawah dari hernia inguinalis. Benjolan yang terbentuk pun lebih kecil daripada hernia inguinalis. Hernia femoralis lebih umum terjadi pada wanita, khususnya wanita hamil atau dengan obesitas.

Hernia umbilicus
Hernia umbilicus adalah suatu kondisi ketika bagian usus menonjol keluar dari pusar. Biasanya terjadi pada bayi baru lahir. Pada sebagian besar kasus, hernia ini menghilang sebelum bayi berusia 1 tahun. Operasi baru akan dilakukan apabila benjolan ini menetap sampai usia di atas 5 tahun atau benjolan sangat besar.

Hernia hiatus
Hernia hiatus agak berbeda dengan tipe hernia lainnya. Pada hernia tipe ini, bagian atas lambung menonjol melalui hiatus, sebuah lubang pada diafragma. Jenis hernia ini umumnya terjadi pada lansia (>50 tahun). Jika seorang anak mengalami hernia hiatus, kondisi tersebut disebabkan oleh kelainan bawaan.

Hernia insisional
Hernia insisional, usus menembus dinding otot perut pada lokasi operasi yang pernah dilakukan. Hernia tipe ini kerap terjadi apabila luka operasi tidak sembuh sempurna, misalnya pernah mengalami infeksi setelah operasi. Hernia insisional biasanya terjadi dalam waktu 2 tahun setelah operasi dan kerap ditemukan pada orang lanjut usia atau dengan berat badan berlebih.

Hernia epigastrik
Hernia epigastrik adalah jenis hernia yang terjadi pada bagian perut tengah yang terletak di antara pusar dan dada. Hernia sendiri merupakan kondisi di mana organ dalam perut mencuat keluar dari posisi yang seharusnya. Melemahnya lapisan pelindung yang menjaga organ berada tetap pada posisinya merupakan penyebab hernia epigastrik.

Hernia diafragma
Hernia diafragma terjadi ketika sebagian organ lambung mencuat masuk ke rongga dada melalui celah diafragma. Hernia jenis ini juga dapat dialami oleh bayi ketika pembentukan diafragma kurang sempurna.

Hernia spigelian
Hernia ini terjadi ketika sebagian usus mendorong jaringan ikat (spigelian fascia) yang terletak di sisi luar otot rektus abdominus, yaitu otot yang membentang dari tulang rusuk hingga tulang panggul dengan karakteristik tonjolan yang dikenal dengan ‘six pack’. Hernia spigelian paling sering timbul di daerah sabuk spigelian, yaitu daerah pusar ke bawah.

Gejala Hernia

 

 

 

Gejala hernia bervariasi, tergantung lokasi dan tingkat keparahan. Hernia di perut atau selangkangan ditandai dengan munculnya benjolan atau tonjolan yang dapat hilang ketika berbaring. Gejala hernia lainnya adalah:

 

• Terdapat benjolan di bawah kulit perut atau lipat paha yang hilang timbul. Benjolan akan hilang bila berbaring dan akan timbul ketika tekanan perut meningkat akibat batuk atau mengejan.
• Rasa tidak nyaman pada perut atau lipat paha ketika mengangkat benda berat, membungkuk, mengejan, atau berdiri dalam waktu lama.
• Rasa tidak nyaman pada perut yang kadang disertai konstipasi atau darah pada tinja
• Ukuran benjolan semakin membesar seiring waktu.
• Benjolan di selangkangan.

Penyebab Hernia

 

 

 

Hernia disebabkan oleh kombinasi antara kondisi otot yang tertarik dan melemah. Ada beberapa hal yang menyebabkan otot tubuh melemah, yaitu:

 

• Kondisi bawaan yang terjadi selama perkembangan dalam rahim dan hadir sejak lahir
• Penuaan
• Kerusakan akibat cedera atau operasi

 

Namun, ada sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hernia, terutama ketika otot tubuh mulai melemah. Di antaranya adalah:

 

• Mengangkat benda berat
• Diare atau konstipasi
• Batuk yang terus-menerus atau bersin
• Penumpukan cairan di dalam rongga perut.
• Berat badan meningkat secara tiba-tiba.

 

Diagnosis Hernia

 

Menentukan adanya hernia tidaklah sulit. Umumnya pasien menyadari adanya benjolan di area-area yang rentan mengalami hernia. Hal ini akan dikonfirmasi oleh dokter melalui pemeriksaan fisik. Dokter akan meminta pasien untuk mengejan atau batuk dalam posisi berdiri. Ini akan membuat benjolan lebih mudah dilihat atau diraba. Apabila benjolan tidak dapat ditemukan pada saat pemeriksaan fisik, dokter akan menganjurkan pemeriksaan lanjutan berupa :

• USG, untuk memperoleh gambaran bagian dalam organ perut dan panggul.
• CT scan, untuk memeriksa organ-organ bagian dalam rongga perut.
• MRI, untuk mendeteksi adanya robekan pada otot perut, meskipun tidak terlihat tonjolan.

 

Pengobatan Hernia

 

Ada beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan dokter, yaitu:
Terapi obat. Untuk pasien hernia hiatus, dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan asam lambung guna meredakan gejala dan rasa tidak nyaman. Beberapa jenis obat yang mungkin diberikan, yaitu antasida, antagonis reseptor H-2, dan penghambat pompa proton (PPI).

Operasi. Tindakan operasi merupakan langkah utama yang dilakukan dokter dalam menangani hernia. Operasi dianjurkan pada hernia yang menimbulkan gejala dan mengganggu atau semakin membesar. Operasi umumnya dilakukan oleh dokter bedah umum atau bedah digestif. Produk Celana hernia ini dapat membantu mencegah relaksasi perut atau bisa dipakai setelah operasi hernia. Tapi disarankan memakai nya setelah anda konsultasikan ke dokter.

 

Pavis 655 Erniaboxer - Celana Hernia Premium Italy

 

 

 

 

 

Pavis 655 Erniaboxer adalah celana hernia premium buatan Italy dengan bahan sangat berkualitas, cocok digunakan untuk aktivitas sehari - hari.

- Disarankan setelah operasi hernia.
- Mencegah relaksasi perut
- Sangat efektif selama latihan olah raga.

Size (lingkar pinggang) :
S : 71 - 82 cm
M : 82 - 94 cm
L : 94 - 105 cm
XL : 105 - 117 cm
XXL : 117 - 130 cm