Ada beberapa alat medis yang penting di pakai bagi tenaga medis untuk melawan covid-19 yaitu sebagai berikut:

1. APD (Alat pelindung diri)



Alat Pelindung Diri (APD) atau dapat disebut Hazmat Suit adalah satu kewajiban yang digunakan oleh para tenaga medis. Hazmat Suit menjadi kebutuhan utama untuk para tenaga kesehatan dalam pemulihan pasien, salah satunya pasien infeksi Virus Corona atau Covid-19. Penggunaan APD sangat penting untuk mencegah penularan coronavirus, melalui tetesan atau cairan liur dari pasien yang menggunakan Covid-19.Alat pelindung diri tersebut terdiri dari berbagai macam, seperti masker bedah, sarung tangan, kacamata atau pelindung mata dan baju pelindung. Dalam melepas APD juga perlu dengan cara yang benar dan selalu sedia hand sanitizer agar virus yang menempel di kulit bisa mati dan mencegah risiko tenaga medis terpapar virus covid-19.


2. RT-PCR



RT-PCR reagen adalah metode yang diturunkan dari nuklir untuk mendeteksi keberadaan materi genetik spesifik dari patogen apa pun, termasuk virus. Awalnya, metode ini menggunakan penanda isotop radioaktif untuk mendeteksi bahan genetik yang ditargetkan. Awalnya, metode ini menggunakan penanda isotop radioaktif untuk mendeteksi bahan genetik yang ditargetkan, tetapi pemurnian.Sampel dikumpulkan dari bagian-bagian tubuh tempat korona virus berkumpul, seperti hidung atau tenggorokan seseorang. Sampel diperlakukan dengan beberapa larutan kimia yang menghilangkan zat, seperti protein dan lemak, sehingga hanya mengekstrak RNA yang ada dalam sampel. RNA yang diekstraksi ini adalah campuran dari materi genetik seseorang.


3. Viral Transport Media



Viral Transport Media (VTM) digunakan untuk pengumpulan, pengangkutan, pemeliharaan, dan penyimpanan jangka panjang dari spesimen klinis yang mengandung virus, klamidia, mikoplasma atau organisme ureaplasma. Ini mempertahankan kelangsungan hidup organisme selama 48 jam pada suhu kamar atau suhu pendingin.VTM yang dijual secara komersial tersedia dalam plastik, tabung tutup ulir yang mengandung protein, buffer (serum, albumin, atau gelatin) dan antibiotik. Antibiotik biasanya dimasukkan dalam media transportasi virus untuk menekan pertumbuhan bakteri dan jamur yang terkontaminasi. Sehingga air liur hanya mengandung virus dan mempermudah hasil pemeriksaan.


4. Swab Test



swab test (uji kerik), metode pengujian dilakukan dengan menggunakan sampel swab spesimen dari tenggorokan, mulut atau hidung. Setelahnya, akan dilakukan serangkaian tes pada sampel swab tersebut menggunakan metode bernama PCR (Polymerase Chain Reaction). Dengan metode ini, dapat terlihat melihat ada atau tidaknya DNA virus korona pada sampel tersebut. Hasil dari tes ini membutuhkan hasil yang lama yakni sekitar 2 hingga 7 hari namun hasil tesnya lebih akurat dibandingkan dengan rapid tes.


5. Ventilator



Ventilator adalah alat yang digunakan untuk membantu seluruh atau sebagian aktivitas pernapasan pasien. Alat ini biasanya digunakan jika pasien memiliki gangguan untuk bernapas secara normal, seperti pada penyakit gagal napas, insufisiensi jantung, dan ketika operasi. Sebelum digunakan, biasanya pasien akan di-intubasi terlebih dahulu dengan memasukkan Endotracheal Tube (ETT) ke dalam saluran pernapasan pasien. Metode ini dinamakan dengan metode invasif.


6. Rapid Test



Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.


Itulah beberapa alat yang sangat membantu para medis untuk merawat pasien penderita covid-19. Semoga ini bisa membantu masyarakat bahwa alat medis itu sangat berharga bagi mereka dalam melawan virus. Sehingga tidak memakainya dalam yang sifatnya tidak penting.