Hal ini jauh lebih tidak sehat jika Anda menggunakan kamar mandi bersama, sikat gigi Anda akan membawa kuman dan bakteri dari orang lain meskipun sikat gigi Anda tidak dipakai oleh orang lain. Hal lebih buruk lagi jika sikat gigi dipakai bersama.

Para peneliti telah menemukan bukti penularan bakteri coliform fecal di kamar mandi komunal. Studi ini menunjukkan ada banyak perhatian ketika sikat gigi yang terkontaminasi dengan kotoran dari orang lain, yang mengandung bakteri, virus atau parasit.

Jika Anda menyimpan sikat gigi di dekat toilet, Anda lebih rentan untuk terkena penyakit utama selain masalah gusi dan masalah kesehatan mulut lainnya. Di sisi lain, penelitian ini juga menunjukkan bahwa sikat gigi yang tertutup pun tidak akan membantu terhindar dari penyakit karena masih membawa kuman misalnya dari toilet.

Berikut ini adalah akibat dari penggunaan sikat gigi yang tidak steril bahkan meminjamkan sikat gigi Anda ke orang lain.


1. Penyakit gusi


Penyakit Gusi


Sering bertukar sikat gigi, bisa menyebabkan penularan bakteri dari orang lain seperti streptococcus yang membuat Anda berisiko terkena penyakit gusi, sari awan, hingga pendarahan di dalam mulut. Maka dari itu jangan membagi sikat gigi Anda dan sebaiknya belikan sikat gigi untuk teman Anda yang ingin meminjamnya.


2. Herpes oral


Kebiasaan berbagi sikat gigi dengan orang lain juga mampu menyebarkan virus herpes simpleks, dari orang lain yang penderitanya. Herpes di bibir dan mulut dikenal juga sebagai herpes labialis atau herpes oral. Sama seperti herpes genital, kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks tipe 1.

Virus ini dapat menulari siapa saja dengan mudah. Akibatnya, Anda bisa berisiko mengalami herpes oral karena Anda atau seseorang yang meminjamkannya tidak tahu secara pasti jika dia mempunyai penyakit tersebut.

Selain berbagi sikat gigi, menggunakan alat makan, pelembap bibir atau berciuman dengan penderita herpes, akan berisiko tertular penyakit ini.


3. Hepatitis


Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada peradangan yang terjadi di hati. Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Beberapa penyebab hepatitis selain infeksi virus adalah kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu.

Menurut penelitian tahun 2006 yang diterbitkan dalam Journal of viral hepatitis, penyakit hepatitis C bisa ditularkan melalui berbagi sikat gigi. Hepatitis akan ditandai dengan hilangnya nafsu makan, mual, dan sakit kuning.


4. Mononukleosis


Mononukleosis atau demam kelenjar adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Epstein Barr (EBV). Penyebaran virus EBV terjadi melalui cairan tubuh, terutama air liur Sehingga berbagi sikat gigi bisa berisiko menularkan penyakit tersebut. Mononukleosis juga dapat disebabkan oleh jenis virus lainnya, seperti cytomegalovirus (CMV), toksoplasmosis, HIV, rubella, hepatitis (A, B, atau C), dan adenovirus. Gejalanya meliputi sakit kepala, mual, hingga demam.

Mononukleosis tidak termasuk jenis penyakit serius. Namun jika dibiarkan, gejala yang muncul akan semakin parah dan dapat menghambat penderita menjalani aktivitas sehari-hari dalam jangka waktu cukup lama.

Apakah Anda yakin mau berbagi sikat gigi jika bisa menimbulkan risiko penyakit seperti di atas. Sikat gigi adalah benda yang harusnya steril dari segala macam patogen. Untuk membersihkan sikat gigi bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti:


1. Merendam dalam Air Mendidih


Anda dapat mendidihkan air dalam kompor kemudian memasukkan sikat gigi kedalamnya selama beberapa menit. Tapi pastikan bahwa sikat gigi terbuat dari bahan plastik berkualitas. Sebab jika tidak, alih-alih membersihkan, sikat gigi Anda justru malah rusak (leleh) setelah direndam dalam air panas.


2. Obat Kumur Antibakteri


Obat kumur tidak hanya digunakan untuk membersihkan mulut, akan tetapi efektif pula mensterilkan sikat gigi Anda. Celupkan bulu sikat ke dalam obat kumur selama sekitar tiga puluh detik untuk mendapatkan efek antibakteri.


3. Pembersih Antiseptik


Pembersih antiseptik memiliki prinsip kerja mirip dengan obat kumur. Namun alih-alih mencelupnya, sikat gigi hanya perlu disemprot dengan larutan antiseptik.


4. Sterilisasi melalui sinar UV


Meskipun hal ini membutuhkan biaya, membersihkan sikat gigi dengan sinar ultraviolet (UV) dinilai aman dan mudah. Setelah disterilkan dengan sinar UV, kuman yang mati bisa mencapai 99% dengan cara yang lebih praktis. Saat ini telah terdapat berbagai alat sinar UV portabel dengan harga terjangkau dan mudah dibawa.


Dentio DM-1000 - Sterilizer Sikat Gigi


Dentio DM-1000



Dentio DM-1000 Merupakan alat sterilisasi dan perlengkapan untuk sikat gigi yang aman dalam membantu membunuh kuman dan menghentikan bakteri pada sikat gigi Anda. Bekerja dengan baik untuk membunuh bakteri bacillus, staphylococcus dan streptococcus hingga 99,998% tingkat kesterilan pada sikat gigi Anda.

Dentio sebagai solusi tepat untuk kebersihan sikat gigi Anda, karena Dentio dapat mencegah limbah dari pasta gigi yang menempel pada bulu sikat gigi yang sudah dipakai. Dalam pemakaiannya Dentio dapat dipasang pada dinding maupun dibawa saat Anda bepergian.

Spesifikasi Produk
• Rating : AC 220V,60Hz,8W
• Material : PTC Device
• Dimensi : 158 x 94 x 222 mm
• Berat : 670 g

Selain menjaga sikat gigi selalu bersih dan steril, berikut terdapat beberapa tips lain yang dapat dijadikan panduan saat menyikat gigi:

• Cuci tangan Anda sebelum memegang sikat gigi.
• Masa pakai sikat gigi berkisar antara tiga sampai empat bulan. Pastikan untuk mengganti sikat gigi secara teratur.
• Pisahkan sikat gigi anggota keluarga yang sedang sakit. Hal ini dilakukan untuk mencegah perpindahan atau penyebaran penyakit ke orang lain.