Fototerapi modern, menggunakan sumber cahaya buatan, dimulai dengan Niels Ryberg Finsen. Secara luas dianggap sebagai pendiri fototerapi modern, ia merawat kondisi kulit yang disebut lupus vulgaris dengan sinar matahari dan radiasi ultraviolet. Sejak saat itu, penggunaan fototerapi di bidang medis tumbuh, teknik disempurnakan dan dikembangkan, dan akhirnya diterima secara luas.

Fototerapi atau terapi cahaya adalah bentuk pengobatan untuk kulit dengan menggunakan panjang gelombang cahaya buatan dari ultraviolet (cahaya biru), bagian dari spektrum matahari. Dengan cara ini, cahaya dari panjang gelombang tertentu dapat disampaikan dengan intensitas yang lebih tinggi. Fototerapi pertama kali digunakan dalam pengobatan psoriasis, eksem (eksema), vitiligo (sel-sel pigmen yang rusak sehingga menimbulkan bercak putih), limfoma di kulit dan beberapa kasus kulit gatal (terutama karena ginjal atau penyakit hati). Akan tetapi, fototerapi tidak cocok digunakan untuk semua bentuk psoriasis dan eksema. Fototerapi bahkan dapat memperburuk penyakit tersebut.

Perawatan fototerapi melibatkan penggunaan sinar UV seperti cahaya yang ada di bawah sinar matahari untuk mengurangi pertumbuhan dan peradangan sel kulit.

Ada tiga jenis fototerapi utama yang digunakan untuk gangguan kulit:

1. Broadband UVB: Juga dikenal sebagai BBUVB, broadband UVB melibatkan perawatan kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis dengan spektrum penuh radiasi ultraviolet B.
2. UVB Narrowband: Ini melibatkan hanya menggunakan sebagian kecil atau bagian dari radiasi UVB untuk merawat kondisi kulit. Ini lebih intens daripada UVB broadband dan jenis ini merupakan pilihan fototerapi yang paling umum digunakan oleh dokter kulit.
3. PUVA: Ini singkatan dari Psolaren ultraviolet-A. Ini melibatkan menggabungkan cahaya UVA dengan jenis kimia tertentu yang disebut psoralen. Psolaren dapat dioleskan ke kulit Anda atau sebagai pil yang dapat diminum. Zat kimia ini ditemukan pada tanaman dan membuat kulit Anda lebih sensitif terhadap cahaya yang akan diterapkan. PUVA lebih intensif dan memiliki lebih banyak efek samping daripada UVB broadband atau narrowband, dan biasanya hanya terpaksa ketika pengobatan dengan cara yang lain tidak berhasil. Ini digunakan untuk kondisi seperti vitiligo, limfoma sel T kulit, dan psoriasis.

Efek fototerapi untuk gangguan kulit biasanya bersifat sementara. Hal ini bukan berarti perawatan permanen dan Anda mungkin harus menjalani banyak sesi yang juga dikenal sebagai terapi pemeliharaan selama perawatan Anda untuk mempertahankan hasilnya.



Fototerapi dapat membantu masalah ritme sirkadian

Fototerapi dapat membantu mereka yang memiliki gangguan tidur ritme sirkadian seperti DSPS atau sindrom fase tidur tertunda yang membuat perubahan ke pola dan waktu tidur normal Anda. Dengan perawatan semacam ini, waktu di mana hal itu harus dilakukan sangat penting. Dokter atau spesialis tidur Anda akan membantu Anda menentukan waktu yang tepat bagi Anda untuk terpapar cahaya, setelah mempertimbangkan gejala individual Anda.


Fototerapi dapat mengobati kanker

Jenis fototerapi tertentu yang dikenal sebagai terapi fotodinamik digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker serta pemulihan. Hal Ini melibatkan penggunaan jenis obat khusus, yang disebut fotosensitizer, yang dikombinasi dengan jenis cahaya khusus. Fotosensitizer menghasilkan sejenis oksigen aktif yang ketika terpapar dengan gelombang cahaya tertentu, dapat membunuh sel-sel yang ada di dekatnya.

Fototerapi untuk bayi

Fototerapi telah digunakan selama lebih dari enam dekade untuk mengobati hiperbilirubinemia dan penyakit kuning yang man menguningnya kulit, mata, dan jaringan tubuh bayi akibat kelebihan bilirubin. Dalam hal ini, fototerapi digunakan untuk mengurangi kadar bilirubin bayi. Bilirubin dapat menyerap cahaya, dan menghasilkan pemecahan bilirubin menjadi zat yang bisa diproses dan dikeluarkan bayi.

Ada dua cara utama bayi dengan penyakit kuning dirawat dengan menggunakan fototerapi. Cara biasa adalah menutup mata bayi dan meletakkannya di bawah lampu sorot halogen atau lampu lampu neon.

Untuk bayi yang dilahirkan prematur atau telah dirawat dengan lampu konvensional, Alat yang bernama "biliblankets" dapat digunakan. Juga dikenal sebagai selimut fibreoptic, biliblankets ini diletakkan dengan kabel serat optik yang menyinari cahaya biru ke punggung dan tubuh bayi. Tabung lampu neon kompak dan perangkat LED biru juga digunakan untuk memberikan perawatan bayi saat fototerapi. Mereka dapat dipakai dekat dengan tubuh bayi karena mereka tidak menghasilkan banyak panas.

Risiko fototerapi

Perawatan fototerapi secara keseluruhan memiliki sejumlah risiko yang harus diketahui. Salah satunya, sinar ultraviolet dapat menyebabkan kerusakan progresif dan bertahap pada kulit Anda pada tingkat molekuler. Penuaan dini pada kulit ini juga dikenal sebagai photoaging.

Paparan sinar ultraviolet buatan dalam jumlah tinggi juga meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Semakin sering perawatan yang Anda jalani pada kulit Anda, semakin tinggi risiko terkena kanker kulit.

Pada dasarnya, terapi cahaya dapat menekan sistem kekebalan tubuh Anda, membiarkan tubuh Anda terbuka untuk penyakit, infeksi, serta kanker kulit.
Kemudian hal ini membuat mata Anda lebih sensitif terhadap cahaya. Jika mata Anda tidak terlindungi dengan baik setelah perawatan seperti itu, sensitivitasnya dapat menyebabkan kerusakan mata dari paparan sinar matahari atau lampu terang lainnya, dan meningkatkan risiko katarak.