Beredar di sosial media menyebutkan kalau berjemur di bawah sinar matahari pagi bisa membunuh COVID-19. Dalam pesan berantai tersebut dikatakan bahwa virus dapat terbunuh pada suhu 26-27 derajat.

Paparan sinar matahari mengandung tiga jenis UV. Pertama, ada UV A. Hampir 95 persen radiasi yang mencapai permukaan bumi adalah UV A. UV A mampu menembus jauh bahkan ke dalam kulit. Itu artinya, sinarnya berkontribusi pada penuaan kulit, keriput hingga bintik-bintik penuaan.

Selanjutnya, ada UV B, yang dapat merusak DNA di kulit manusia. Radiasi UV B bisa menyebabkan kulit terbakar dan memicu kanker kulit. Maka dari itu, para ahli menyarankan agar setiap orang menggunakan tabir surya untuk menghalau dampak buruk dari kedua paparan sinar UV tersebut.

Ada juga tipe ketiga, yakni UV C. Bagian spektrum yang relatif tidak jelas ini terdiri dari panjang gelombang cahaya yang lebih pendek dan lebih energik.UV C diyakini bisa menghancurkan partikel virus pada manusia. Namun, sebagian besar dari kita tidak pernah merasakan UV C, lantaran radiasinya tersaring oleh lapisan ozon di atmosfer.

Benarkah Covid-19 dapat mati pada suhu 26-27 derajat celcius atau di bawah sinar matahari?



Faktanya

Virus Corona SARS-CoV-2 tidak mati meski dipanaskan hingga 60 derajat Celsius (140 Fahrenheit) selama satu jam. Setelah dipanaskan hingga 60 derajat Celcius (140 Fahrenheit) selama satu jam, strain virus ini masih hidup dan berkembang biak.
Para ilmuwan menemukan Virus Corona SARS-CoV-2 baru mati setelah dipanaskan hingga mendekati titik didih air 100 derajat Celcius, yakni 92 derajat Celsius. Hasil penelitian ini dipublikasikan makalah non-peer-review yang dirilis di bioRxiv.org, Sabtu (11/4/2020).

Karena itu virus tidak dapat dibunuh sinar matahari. Jadi, ketika virus ada di dalam tubuh, tentu virusnya tidak bisa dibasmi dengan berjemur. Namun, berjemur dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh/kekebalan tubuh.

Memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh menjadi salah satu cara mencegah terjangkit virus corona (Covid-19). Selain menjaga pola makan dan hidup bersih, yang bisa dilakukan untuk menjaga imunitas dengan berjemur di bawah sinar matahari. Tubuh manusia memerlukan sinar matahari untuk membantu meningkatkan produksi vitamin D di dalam tubuh. Sinar matahari ini menjadi sumber utama vitamin D alami, Vitamin D ini punyak efek imunomodulator yang bisa memperbaiki sistem imun tubuh.

Kapan waktu yang tepat untuk berjemur di sinar matahari?



Pagi hari merupakan waktu yang paling tepat untuk berjemur di bawah sinar matahari. Di waktu inilah, sinar matahari masih belum terik sehingga Anda bisa mendapatkan manfaat gratis kesehatan alami.Sinar matahari pagi menghasilkan sinar UV (ultraviolet) yang menyentuh permukaan kulit untuk diubah oleh tubuh menjadi vitamin D. Vitamin D dibutuhkan untuk menjalankan fungsi metabolisme kalsium, imunitas tubuh, serta mentransmisi kerja otot dengan saraf. Oleh karena itu, Anda dianjurkan berjemur selama 15 menit saja pada waktu yang tepat, yaitu sebelum pukul 10.00 WIB, setidaknya dua hingga tiga kali seminggu. Beberapa manfaat berjemur di bawah sinar matahari, antara lain:

1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Salah satu manfaat berjemur di bawah sinar matahari adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh.andungan vitamin D yang terbentuk akibat paparan sinar matahari dapat membantu mencegah infeksi pada tubuh dan melawan penyakit, seperti penyakit jantung,beberapa jenis penyakit autoimun dan kanker, serta flu.

2. Memperkuat kesehatan tulang

Manfaat berjemur di bawah sinar matahari yang paling dikenal adalah meningkatkan kesehatan tulang. Seperti yang sudah diketahui bahwa vitamin D berfungsi untuk merangsang penyerapan kalsium dan fosfor yang dapat memperkuat tulang.Sebuah hasil studi menyebutkan bahwa kandungan vitamin D3 dari sinar matahari ternyata memiliki peran penting untuk kepadatan tulang. Vitamin D3 adalah vitamin larut dalam lemak yang terbentuk selama proses pembuatan vitamin D saat sinar matahari mengenai kulit. Hal inilah yang dapat mengatur penyerapan kalsium.

3. Mengurangi depresi ringan

Kekurangan paparan sinar matahari dapat menyebabkan kondisi gangguan yang dikenal dengan Seasonal Affective Disorder (SAD). SAD adalah depresi umum ringan yang dapat terjadi pada orang-orang yang bekerja berjam-jam di gedung perkantoran dan jarang keluar ruangan untuk berjemur.Maka dari itu, manfaat berjemur di bawah sinar matahari pagi berikutnya adalah mengurangi stres. Hasil studi melaporkan bahwa orang-orang yang berjemur di bawah sinar matahari pagi dapat terhindar dari stres.

Pasalnya, sinar matahari memicu otak untuk melepaskan hormon serotonin, yakni suatu hormon yang bisa meningkatkan suasana hati dan memberikan perasaan tenang. Bahkan, jika tidak depresi sekalipun, berjemur di bawah sinar matahari pagi ternyata dapat membangkitkan suasana hati menjadi lebih baik.

4. Meningkatkan kualitas tidur

Berjemur di bawah sinar matahari juga dapat meningkatkan kualitas tidur sehingga Anda akan tidur lebih nyenyak di malam hari. Ketika sinar matahari mengenai mata, sebuah pesan dikirim ke kelenjar pineal dalam otak dan produksi melatonin, suatu hormon yang menimbulkan rasa kantuk dan membantu Anda tidur, ditutup hingga matahari terbenam lagi.

Sinar matahari akan membuat tubuh memiliki gambaran yang jelas bahwa ini bukanlah malam hari sehingga tubuh akan mempertahankan ritme sirkadian yang normal. Sebaliknya, ketika di luar mulai gelap maka tubuh akan mendapatkan gambaran yang jelas sehingga merasa lelah dan mengantuk jelang waktu tidur.

Tips Berjemur di Bawah Sinar Matahari



Lindungi kulit Anda dari efek buruk terik sinar matahari dengan penggunaan produk pelindung sinar matahari. Salah satunya dengan menggunakan produk lotion yang mengandung sun protection factor /SPF, Berikut ini tips yang bisa membuat Anda lebih nyaman dan aman berjemur di bawah sinar matahari.

• Gunakan lotion kulit pelindung sinar matahari yang mengandung setidaknya SPF 24 atau di atasnya.
• Aplikasikan lotion SPF antara 20-30 menit sebelum keluar rumah. Hal ini dilakukan agar tersedia cukup waktu untuk kulit menyerap lotion dan bekerja efektif.
• Perlu diingat, lotion SPF hanya mampu melindungi kulit dari terik matahari untuk sementara waktu. Dengan kata lain, jangan sampai lupa untuk mengoleskan lotion kembali setelah beberapa jam jika Anda masih berada di luar ruangan. Disarankan untuk mengulang pemakaian lotion yang mengandung SPF tiap dua jam.