Seseorang yang bekerja tidak menuntut kemungkinan bahwa dia akan mengalami beberapa penyakit. Baik dari terlalu sering melakukan sesuatu atau terpapar zat dari tempat kerja yang tidak baik bila terlalu sering.

Terdapat 4 jenis Penyakit Akibat Kerja yaitu



Penyakit yang disebabkan pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan, yaitu:

• penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, contohnya penyakit yang disebabkan oleh berilium dan persenyawaannya
• penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika, contohnya kerusakan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan
• penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi dan penyakit infeksi atau parasit, seorang rekan yang menularkan virus hepatitisnya.

2. Penyakit berdasarkan sistem target organ, yaitu:

• penyakit saluran pernafasan, contohnya penyakit TBC.
• penyakit kulit, contohnya dermatosis kontak iritan yang timbul karena aktivitas pekerjaan.
• gangguan otot dan kerangka, contohnya radial styloid tenosynovitis
• gangguan mental dan perilaku, meliputi 2 (dua) jenis penyakit, antara lain gangguan stres pasca trauma.

3. Penyakit kanker akibat kerja, meliputi penyakit kanker yang disebabkan oleh beberapa jenis zat seperti asbestos.

4. Penyakit Spesifik lainnya

penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau proses kerja, di mana penyakit tersebut ada hubungan langsung antara paparan dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat. Contoh penyakit spesifik lainnya, yaitu nystagmus adalah Gerakan mata tidak disengaja yang dapat menyebabkan mata bergerak cepat dari kiri ke kanan atau sebaliknya, naik turun, atau melingkar, dan penglihatan mungkin sedikit kabur. Hal ini bisa terjadi pada penambang yang sudah punya penyakit tersebut.

Keluhan yang disebabkan penyakit akibat kerja bisa dihindari apabila Anda memahami penyebab penyakitnya dan mengubah kebiasaan buruk saat bekerja. Berikut ini adalah contoh-contoh penyakit akibat kerja beserta penjelasannya:

1. Asma

Para pekerja yang sering terpapar asap kimia, gas, dan debu rentan mengalami kondisi ini. Keluhan biasanya akan semakin cepat timbul jika pekerja tidak memakai alat pelindung seperti masker. Pekerja yang berisiko mengalami asma antara lain pekerja di pabrik tekstil, penata rambut, tukang kayu, dan tukang las.
Asma yang dipicu oleh pekerjaan memiliki gejala yang sama dengan penyakit asma pada umumnya, yaitu mengi, sesak napas, dan batuk. Hanya saja, gejala asma yang muncul biasanya akan memburuk saat sedang bekerja dan akan membaik ketika sedang libur.
Tingkat buruknya asma terjadi karena pekerjaan bergantung pada seberapa lama Anda terpapar pemicunya. Semakin lama dan sering Anda terpapar, semakin parah gejala asma yang muncul. Namun, ini juga berarti gejala akan lebih mudah disembuhkan jika penderita didiagnosis lebih cepat.

2. Sindrom carpal tunnel (CTS)

CTS rentan dialami oleh pekerja yang sering menggunakan tangannya untuk gerakan yang sama dan berulang-ulang. Pekerja yang rentan terkena kondisi ini antara lain pekerja kantoran yang sering mengetik, pengemas barang, penjahit, dan pekerja bangunan.
Seseorang yang menderita sindrom ini, akan mengalami gejala seperti tangan kesemutan, mati rasa, atau bahkan lemas. Keluhan ini bisa diredakan dengan mengistirahatkan tangan sejenak saat bekerja, mengompres tangan dengan es, dan mengonsumsi obat pereda nyeri.
Jika cara tersebut tidak mampu meredakan keluhan atau gejala yang Anda rasakan, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

3. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak dapat terjadi pada pekerja yang sering bersentuhan dengan zat kimia, pestisida, bahan pengawet, nikel, parfum, pewarna rambut, hingga perhiasan yang mungkin mengiritasi kulit ataupun menimbulkan reaksi alergi.
Dermatitis kontak ditandai dengan ruam merah yang gatal, kering, dan bersisik. Kulit juga bisa mengeras, pecah-pecah, dan terasa nyeri ketika disentuh. Pekerja yang berisiko dapat menghindari keluhan ini dengan menggunakan alat pelindung saat bekerja, misalnya sarung tangan karet.

4. Penyakit paru kronis

Seseorang yang bekerja di tempat seperti tambang batu bara, pabrik batu, pabrik tanah liat, pabrik bahan bangunan, bahkan jalan raya berisiko untuk terkena penyakit ini. Salah satu contoh penyakit adalah asbestosis. Keluhannya bisa berupa batuk, sesak napas, nyeri dada, hingga perubahan pola napas.

5. Rabun mata

Apabila Anda bekerja di bagian komputer, maka Anda sangat berisiko mengalami gangguan mata seperti rabun. Karena komputer menampilkan lampu yang sangat berisiko bila dilihat selama berjam-jam setiap hari. Walau terkadang rabun merupakan kelainan yang banyak diderita orang di dunia. Namun ini akan sangat mengganggu aktivitas dan sangat berbahaya apabila penderita rabun tidak menggunakan kacamata yang pas saat berkendara.


Hal yang harus diingat adalah jangan bekerja secara berlebihan dan pastikan diiringi dengan istirahat yang cukup, makan makanan yang sehat, perbanyak minum air putih, dan rajin berolahraga karena pekerjaan akan bisa membuat Anda menderita penyakit seperti yang disebutkan di atas bila tidak diiringi dengan gaya hidup sehat.