Berikut 10 hal yang perlu Anda ketahu terkait hubungan antara kelembapan udara dengan kesehatan.

Cuci Tangan Yang Baik

1. Kelembaban optimal adalah antara 35 dan 50 persen, yang dapat membantu melawan virus flu menurut para peneliti dari Oregon State University . Semakin sedikit air di udara, semakin lama virus flu bertahan. Dan itu mengarah pada peluang lebih besar bagi seseorang untuk menangkap serangga.

2. Jamur tidak dapat tumbuh dalam kelembaban kurang dari 60% , tetapi jika melewati batas atas tersebut, maka akan memberikan jamur yang sempurna untuk berkembang di lingkungan Anda. Spora-spora ini memengaruhi kesehatan orang-orang yang sensitif terhadap jamur dengan memberikan gejala pada hidung tersumbat, iritasi mata, mengi, dan kadang-kadang bisa demam dan sesak napas.

3. Kelembaban sangat penting terutama selama bulan-bulan musim dingin atau tempat-tempat dengan iklim dingin seperti musim gugur dan musim salju karena unit pemanas dapat mengurangi kelembapan udara dalam ruangan setiap kali panas menyala. Kelembaban yang terlalu sedikit menyebabkan hidung berdarah dan pada akhirnya dapat menyebabkan keretakan dan pembengkakan paru-paru, menurut Dr. Mehmet Oz.

4. Jamur adalah musuh sepanjang tahun untuk mereka yang alergi karena spora yang tumbuh subur di dalam dan luar ruangan. Memastikan udara dalam ruangan penuh dengan konstan dan kelembaban yang diatur sangat penting bagi penderita alergi.

5. Karpet memerangkap kelembaban di udara, menjadikannya tempat berkembang biak yang baik bagi tungau dan debu.

6. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), " Sick Building Syndrome" (SBS) adalah suatu kondisi di mana masalah kesehatan akut terkait dengan individu yang menghabiskan waktu di gedung, namun tidak ada penyebab spesifik yang dapat diidentifikasi.Ventilasi yang tidak memadai, kontaminan biologis seperti jamur, bakteri, dan virus, dan kontaminan kimia ada dalam daftar penyebab SBS potensial.

7. Kelembaban rendah dikaitkan dengan frekuensi infeksi saluran pernapasan. (Perpustakaan Kedokteran Nasional AS)

8. Kelembaban yang berlebihan bisa memicu serangan asma.

9. Ada dua jenis kelembaban yakni relatif dan absolut. Ilmuwan atmosfer, Jeffrey Shaman di Oregon State University mengamati dalam sebuah penelitian tentang kelembaban rendah dan kuman dia menyatakan bahwa “Wabah influenza biasanya terjadi di musim dingin ketika kondisi kelembaban absolut yang rendah sangat mendukung kelangsungan hidup dan transmisi influenza."

10. Kelembaban yang rendah mempengaruhi kulit yang memicu gejala kekeringan yang meliputi retakan, peradangan, dan pengelupasan. Menurut American Academy of Dermatology, penyakit seperti eskim bisa saja muncul secara tiba-tiba ketika ruangan Anda kering.